Mohon tunggu...
Livia Mutiara Shabrina
Livia Mutiara Shabrina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UPI Sumedang

Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Rekognisi: Kampus Mengajar 1 SDN Sampora Buahdua

19 September 2021   12:08 Diperbarui: 19 September 2021   12:09 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan Kampus Mengajar Angkatan 1 di SD Sampora

Kampus Mengajar adalah kegiatan mengajar di sekolah yang merupakan bagian dari program Kampus Merdeka, yang diperuntukkan mahasiswa dan dosen dari seluruh program studi dan perguruan tinggi di Indonesia untuk berkontribusi, membuat perubahan, sambil mengembangkan diri. Di masa pandemi, adik-adik di Sekolah Dasar, khususnya di daerah 3T (Tertinggal, Terluar, dan Terdepan), mengalami tantangan belajar sementara para guru harus beradaptasi dengan teknologi dan berkreasi. Mahasiswa Kampus Mengajar akan membantu mereka mengubah tantangan menjadi harapan. Penyelenggaraan program Kampus Mengajar didukung oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Dalam program Kampus Mengajar, mahasiswa dari seluruh Indonesia seyogyanya dapat beraksi, berkolaborasi, dan berkreasi selama dua belas minggu untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di Sekolah Dasar, terutama yang berada di daerah 3T, sekaligus mengasah kepemimpinan, kematangan emosional, dan kepekaan sosial.

SD Negeri Sampora yang berletak di Dusun Sampora, Ciawitali, Kecamatan Buahdua, Kabupaten Sumedang ini merupakan salah satu Sekolah Dasar yang tertinggal karena jumlah SDM guru dan fasilitas sekolah yang terbatas. SD Sampora hanya memiliki empat guru aktif yang merupakan guru honorer, dan kepala sekolah yang menempati posisi jabatan sementara karena berstatus PLT (Pelaksana Tugas). SD Sampora pada tahun ajaran 2020/2021 tercatat memiliki 101 siswa yang merupakan kelas 1 sampai dengan 6. Ruangan kelas di SD Sampora yang terbatas, membuat beberapa kelas lainnya melaksanakan pembelajaran di madrasah yang di miliki oleh salah satu guru SD Sampora tersebut. Pembelajaran yang dilakukan pun kurang efekif, karena hanya terdapat 4 guru sehingga beberapa guru harus melaksanakan kegiatan pembelajaran bersamaan 2 kelas.

Hambatan atau kesulitan yang dialami siswa-siswi SDN Sampora, khususnya kelas 2, yaitu  kesulitan siswa dalam memahami materi pembelajaran dikarenakan daya tangkap dan ingatnya kurang baik. Kesulitan penerapan inovasi teknologi digital dikarenakan jaringan atau koneksi internet yang tidak memadai juga keterbatasan kepemilikan gawai.  Kelengkapan berkas sekolah pun kurang diperhatikan. Untuk mengatasi hal tersebut, bisa dilakukan dengan memberikan stimulus atau rangsangan, misalnya dengan melibatkan siswa dalam setiap pembelajaran, bisa dengan bertanya, atau melakukan ice breaking di sela pembelajaran agar siswa selalu fokus pada pembelajaran yang sedang dilaksanakan. Penggunaan atau pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran yang tidak memerlukan jaringan atau koneksi internet. Perhatikan kelengkapan dan pembaharuan berkas dan data sekolah. Hal yang tak kalah penting, yaitu pembuatan media untuk merekonstruksi konsep pembelajaran dan menarik minat siswa untuk ikut serta secara aktif dalam proses pembelajaran.

Program yang direncanakan pada waktu kampus mengajar angkatan 1 di SDN Sampora dapat dilaksanakan dengan baik, meskipun ada beberapa hal yang berjalan kurang sesuai dengan harapan. Kondisi sekolah dan lingkungan sekolah, serta akomodasi yang kurang memadai menjadi penyebab kurangnya tenaga pendidik di SDN Sampora. Hal inipun berdampak pada proses pembelajaran. Sebelum adanya mahasiswa di SDN Sampora, guru memegang lebih dari 1 kelas dalam waktu yang bersamaan. Program-program yang dilaksanakan mahasiswa bersama dosen pembimbing lapangan membantu guru dalam melakukan inovasi pembelajaran melalui beragam media dan pemanfaatan teknologi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun