Mohon tunggu...
Livia Halim
Livia Halim Mohon Tunggu... Penulis - Surrealist

Surrealism Fiction | Nominator Kompasiana Awards 2016 Kategori Best in Fiction | surrealiv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Perbandingan Plot Film "Parasite" dan "Joker"

26 Februari 2020   09:09 Diperbarui: 26 Februari 2020   23:42 1745
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berbeda dengan Film Joker, dalam Film Parasite garapan sutradara Bong Joon-ho, sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang orang ketiga serba tahu. Di sini, unreliable narrator (dengan jenis the liar) justru adalah konsep yang digunakan oleh keluarga Kim (Song Kang-ho, Choi Woo-shik, Park So-dam dan Jang Hye-jin) untuk memanipulasi keluarga Park (Lee Sun-kyun, Cho Yeo-jeong, Jung Ji-so dan Jung Hyeon-jun). 

Ketika akhirnya kebenaran (bahwa seluruh pekerja di rumah keluarga Park, adalah satu keluarga) terbongkar di depan Moon-gwang (Lee Jung-eun), mantan asisten rumah tangga Park, penonton tidak terkejut. 

Pun ketika ayah keluarga Kim memprioritaskan untuk menyelamatkan anak perempuannya ketimbang anak laki-laki Park setelah adegan penyerangan oleh suami Moon-gwang (Park Myung-hoon)  sebagai clue bahwa mereka memiliki relasi, lagi-lagi yang terkejut bukan penonton. Hal ini dikarenakan penonton telah mengetahui semua rencana keluarga Kim. Sehingga, kedua adegan tersebut bukanlah plot twist di mata penonton.

imdb.com
imdb.com
2. Si Kaya dan Si Miskin

Baik Film Joker maupun Parasite mengusung isu kesenjangan sosial. Perbedaannya terletak pada skala kesenjangan tersebut.

Dalam Film Joker, Joker dan ibunya digambarkan sebagai keluarga yang miskin dan menyedihkan. Sementara, Wayne adalah orang kaya yang berpengaruh di kota Gotham. Meski kelihatannya film ini hanya sesederhana si miskin yang memberontak karena diperlakukan tidak adil, namun film Joker jauh lebih dalam dari itu. 

Film ini mengangkat isu dua faham besar, yaitu anarkisme dan fasisme. Seperti halnya penganut faham apapun pada umumnya, tujuan utama Joker dalam film ini adalah menyuarakan idealismenya. Dan tentu saja, Film Joker bukan satu-satunya film yang mengusung dua faham tersebut. Ada V for Vendetta (2005), karya DC lain yang mengangkat tema serupa.  

Bisa kita lihat bahwa Joker menunjukkan ekspresi bahagia yang tulus untuk pertama kalinya sesaat setelah ia menyadari bahwa ada banyak orang mulai memakai topeng badut dan menjadikan badut sebagai ikon pergerakan. Ekspresi bahagia juga ditunjukkan setelah ia membunuh Murray dalam siaran langsung di studio. 

Lantas, semakin bahagia ketika pergerakan anarkisme yang dipeloporinya berhasil memporak-porandakan Kota Gotham. Uniknya, meski kemiskinan adalah hal yang terus menerus ditampilkan dalam film, pada akhirnya bukan kekayaan yang membuat tokoh sentral kita tertawa dengan puas, melainkan ya... terwujudnya pergerakan idealisme yang ia cita-citakan.

Sementara Film Parasite berkutat pada kehidupan dua keluarga dari tingkat ekonomi yang berbeda. Mereka berjuang untuk keluarga masing-masing. Keluarga Park berjuang untuk meningkatkan perekonomian mereka, keluarga Kim berusaha untuk mempertahankan kesempurnaan keluarga mereka. 

Tentunya, jangan lupakan Moon-gwang dan suaminya, yang juga berjuang untuk diri mereka sendiri. Pada akhirnya, setelah adegan klimaks chaos di pesta ulang tahun anak Keluarga Park, apakah ayah dari keluarga Park merasa puas telah melakukan pembunuhan? Tidak, karena yang mereka takutkan selama ini adalah jika ketahuan miskin, dan mereka tidak akan pernah merasa terpenuhi selama ketakutan tersebut masih ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun