Mohon tunggu...
Livia Halim
Livia Halim Mohon Tunggu... Penulis - Surrealist

Surrealism Fiction | Nominator Kompasiana Awards 2016 Kategori Best in Fiction | surrealiv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Dua Keping Koin dalam Kepala Luana

28 April 2019   19:30 Diperbarui: 30 April 2019   18:19 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi. (pixabay.com/cdd20)

Luana masih punya dua keping koin permainan. Permainan menembak alien butuh tiga koin, permainan capit boneka butuh empat koin, dan permainan perang butuh seorang teman. Maka Luana membawa pulang sisa koinnya yang sia-sia. Lagipula, ia sudah lelah.

Salah satu koinnya berwarna merah muda susu. Sementara koin lainnya berwarna biru spiritus. Sebelum tidur, Luana berandai ada dunia-dunia yang berbentuk kepingan, seperti dua koin dalam genggamannya.

Luana mencipta seorang manusia bernama M dalam kepalanya. M tinggal dalam Dunia Merah Muda Susu. Bukan Mary, bukan juga Martin. M saja, sekedar untuk membedakan dengan manusia kedua. Manusia kedua bernama B, bukan Barbara atau Brian. B tinggal di Dunia Biru Spiritus. Luana merasa tidak perlu memikirkan warna rambut atau berat badan mereka, mereka akan menemukan yang terbaik bagi diri masing-masing kelak.

Suatu hari, ketika keduanya sudah mewarnai rambut sesuai warna kesukaan, sudah menaikkan dan menurunkan berat badan sesuai dengan makna "ideal" masing-masing, dan sudah mencapai cita-cita mereka menjadi penjelajah semesta, M dan B bertemu di luar angkasa. Mereka jatuh cinta. Saat misi luar angkasa selesai, M dan B sama-sama pulang ke dunia mereka masing-masing. Mereka menceritakan kisah itu kepada ketua tim misi.

"Dia itu makhluk asing, berbeda dengan kita. Jangan pernah kembali ke sana. Saya khawatir kamu akan dijebak olehnya cepat atau lambat. Saya mencemaskan keselamatanmu," ucap ketua tim secara bersamaan di dunia yang berbeda. Sejak itu M dan B tidak pernah dikirim ke luar angkasa lagi.

M mengisi hari-hari setelahnya dengan mencari sosok B di setiap manusia yang ditemui di dunianya. B menjalani hari seperti biasa, ia tak pernah berpikir untuk mencari sosok M dalam diri manusia lain. B menyimpan M dalam pikirannya.

Kisah dalam kepalanya tamat, Luana memejamkan matanya, lantas terlelap. Ia payah dalam mencipta kisah romansa seperti ini. Entah Luana yang terlalu lelah atau apa, ia tidak sadar bahwa koinnya hanya tersisa satu, dengan warna merah muda susu di satu sisinya dan warna biru spiritus di sisi lainnya

28 April 2019, L

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun