Mohon tunggu...
Livia Halim
Livia Halim Mohon Tunggu... Penulis - Surrealist

Surrealism Fiction | Nominator Kompasiana Awards 2016 Kategori Best in Fiction | surrealiv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review Film-film "Plot Twist" Tahun 2018-2019

8 Maret 2019   03:32 Diperbarui: 12 Maret 2019   11:42 20110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rupanya, kekasih Carter, Theresa Gelbman atau Tree (Jessica Rothe) sangat mengerti kondisi yang dialami oleh Ryan. Tree kemudian menjelaskan bahwa ia juga pernah mengulang hari di mana ia dibunuh, seperti Ryan. Tree pun membantu Ryan memecahkan masalah aneh tersebut. Sayangnya, Tree justru jatuh ke dalam masalah yang lebih besar.

Opini

Film Happy Death Day 2U merupakan sekuel film Happy Death Day (2017). Namun, dalam film yang kedua ini ada tambahan unsur film yang menarik, yaitu sci-fi. Anehnya, di IMDb.com, film ini bergenre drama, horror, mystery. Menurut saya, tidak ada unsur horror dalam film ini sama sekali. Mungkin film ini lebih cocok bergenre Mystery, Sci-fi dan sedikit romance. Hal itulah yang membedakan dengan film pertama yang murni merupakan film bergenre mystery, thriller. 

Berbeda dari film pertamanya yang sama sekali tidak menjelaskan asal usul time loop yang dialami Tree, pada film kedua ini ada penjelasan ilmiah mengenai hal tersebut. Jadi, penonton yang penasaran mengenai apa yang terjadi pada film pertama, kini dapat bernapas lega. Lantas, apakah film ini memiliki korelasi yang sangat kuat dengan film pertama? Jawabannya, ya, namun sebenarnya penonton (yang belum pernah menonton film pertamanya) dapat langsung menonton film kedua saja karena disajikan flashback-flashback (yang berasal dari film pertama) dalam film ini. Jadi, tidak perlu khawatir!

Tokoh Ryan yang tidak diberikan personality pada film pertama juga kini memegang peran penting dalam film kedua. Film ini memadukan berbagai unsur sci-fi beserta teori-teorinya, seperti tentunya time loop, parallel universe, dan sedikit paradox. Sangat mengesankan untuk sekuel sebuah film yang bisa dibilang "anak muda banget".

Bumbu-bumbu romansa dalam film garapan Christopher Landon ini juga sama sekali tidak terkesan cheesy. Selain itu, ada banyak nilai moral yang bisa dipetik mengenai persahabatan, romance dan keluarga.

Dari semua film yang telah saya review di atas, film yang paling saya suka adalah Bad Times at The El Royale karena memiliki plot, nuansa dan tokoh-tokoh yang paling unik dibandingkan dengan film-film lainnya dalam artikel ini. Sementara, film kedua yang saya suka adalah Escape Room karena saya menyukai film-film room-survival. Biar begitu, semua film yang saya bahas di sini sangat seru. Semoga review ini bermanfaat dan dapat menjadi rekomendasi hiburan bagi Kompasianer.

Terima kasih!

Baca juga:

1. Review film plot twist lainnya:

2. Review film lainnya:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun