Mohon tunggu...
Liufany Astomie Putri
Liufany Astomie Putri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Be a rainbow in someone else's cloud

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Seven Deadly Sins - Tujuh Dosa Besar

8 Februari 2021   20:59 Diperbarui: 9 Februari 2021   11:11 993
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tujuh Dosa yang mematikan atau lebih dikenal dengan dalam bahasa Inggris "Seven Deadly Sins" adalah dosa-dosa yang mengakibatkan dosa-dosa lain dan kebiasaan-kebiasaan buruk lainnya. Dosa-dosa yang mematikan ini dihubungkan dengan kebiasaan buruk yang digolongkan menurut kebaikan (Virtues) yang adalah lawannya. Kebiasaan buruk merupakan lawan dari keutamaan atau kebaikan, diakibatkan oleh kebiasaan yang melenceng dari kebaikan, kebiasaan yang mengaburkan suara hati dan membuat seseorang cenderung melakukan hal buruk. 

Kesombongan (Pride)

Kesombongan adalah dosa utama dan dosa yang paling dibenci Allah Swt. Sesungguhnya Allah Swt tidak menyukai orang yang sombong (Q.S. An-Nahl ayat 22-23). Kesombongan adalah hasrat berlebihan disaat manusia menilai dirinya terlalu tinggi, dalam tahap manusia menjadikan dirinya sendiri "Tuhan" karena penolakan untuk menundukkan akal budi dan keinginannya pada Tuhan. 

Kesombongan hanya akan membawa kita pada kehancuran. Kita harus belajar dari kisah Iblis. Dalam Al-Quran Allah Swt berfirman,"Apakah yang menghalangimu sehingga kamu tidak bersujud kepada Adam ketika aku menyuruhmu?" Iblis menjawab, "Aku lebih baik daripada dia. Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah. Allah Swt berfirman, "Maka turunlah kamu dari surga, karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya. Keluarlah! Sesungguhnya kamu termasuk makhluk yang hina." (Q.S. Al-Araf ayat 12-13).

Iblis yang diturunkan dari surga itu merupakan Azazil Panglima besar malaikat (gelar untuk Iblis), dalam kitab karangan Al-Gahazali menyebutkan bahwa Iblis itu sesungguhnya pada langit pertama disebut Al-Abid (ahli ibadah). Pada langit kedua disebut Az-Zahid. Pada langit ketiga disebut Al-Arif. Pada langit keempat disebut Al-Wali. Pada langit kelima disebut At-Taqi. Pada langit keenam disebut Al-Kazin. Pada langit ketujuh disebut Azazil yang dalam Lauhul Mahfudz namanya ialah Iblis yang selama 1000 tahun giat taat beribadah sujud tiada henti kepada Allah Swt, bahkan pernah menjadi Sayyidul Malaikat (Pemimpin malaikat), dan Khozinul Jannah (Penjaga pintu surga). 

Ketamakan (Greed)

Tamak adalah sifat rakus terhadap hal-hal yang bersifat kebendaan tanpa memperhitungkan mana yang halal dan haram, penyakit hati yang sangat membahayakan kehidupan manusia. Tamak bisa menyebabkan timbulnya rasa dengki, permusuhan, hasut, perbuatan keji, dusta, curang, dan kemungkaran lainnya yang pada akhirnya bisa mengakibatkan manusia lupa kepada Allah Swt, kehidupan akhirat serta menjauhi kewajiban agama.

Al-Bukhari meriwayatkan dari Ibnu Al-Zubair tatkala di atas mimbar di Mekah dalam khutbahnya, beliau berkata; Wahai manusia sekalian, Sesungguhnya Rasulullah Saw pernah bersabda, "Seandainya anak keturunan Adam diberi satu lembah penuh dengan emas niscaya dia masih akan menginginkan yang kedua. Jika diberi lembah emas yang kedua maka dia menginginkan lembah emas ketiga. Tidak akan pernah menyumbat rongga anak Adam selain tanah, dan Allah Swt menerima taubat bagi siapa pun yang mau bertaubat." (HR. Al-Bukhari).

Hadits ini menunjukkan bagaimana tamaknya manusia terhadap dunia yang tidak mengenal rasa puas. Hadits ini juga, mengadung makna celaan bagi orang yang tamak terhadap harta dunia. Kecintaan terhadap harta dunia bisa membuat seseorang terlena dari perjalanan hidup yang abadi di akhirat. Semangat mengumpulkan harta bisa menjadi sebab lalai dari ketaatan kepada Allah Swt karena hati menjadi sibuk dengan dunia daripada akhirat.

Iri Hati (Envy)

Iri Hati adalah salah satu penyakit hati yang akan membuat seseorang tidak tenang dalam menjalani hidup karena terus merasa tersaingi oleh kebahagiaan orang lain. Penyakit hati ini dapat mengarahkan menusia melakukan perbuatan negatif dan cemburu dengan apa yang didapatkan atau dimiliki oleh orang lain karena dianggap hal tersebut lebih dari apa yang dimilikinya. Allah Swt telah melarang umatnya untuk iri kepada sesamanya dalam hal kemewahan, dan kenikmatan dunia yang hanya sesaat, karena segala yang Allah Swt berikan telah sesuai dengan usaha hambanya masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun