Mohon tunggu...
Literasi Smanike
Literasi Smanike Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Literasi Smanike

Writing....

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Si Tupai dan Si Kucing

8 Juni 2023   08:04 Diperbarui: 8 Juni 2023   08:17 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di dalam hutan yang rimbun, hiduplah seekor tupai yang lincah dan cerdas bernama Timo. Timo tinggal di pohon besar yang nyaman dan gemar mengumpulkan kacang-kacangan sebagai persediaan makanannya. Dia dikenal sebagai ahli penjaga hutan yang selalu waspada terhadap bahaya dan sangat hati-hati dalam menjalani kehidupannya.

Namun, di hutan yang sama, hiduplah seekor kucing bernama Luna. Luna adalah kucing yang malas dan suka berjemur di bawah sinar matahari yang hangat. Dia sering kali berbaring di rerumputan, menikmati kenyamanan hidup tanpa perlu berusaha keras untuk mendapatkan makanan.

Suatu hari, Timo sedang asyik memanjat pohon dan mencari kacang-kacangan ketika dia melihat Luna berbaring santai di bawah pohon yang sama. Timo, yang penasaran dengan perilaku kucing itu, turun dari pohon dan mendekatinya.

"Mengapa kamu selalu berbaring di sini, Luna?" tanya Timo dengan rasa ingin tahu.

"Ah, aku tidak perlu repot-repot mencari makanan seperti kamu, Timo," jawab Luna dengan malas. "Makanan selalu datang padaku dengan sendirinya."

Timo tertawa kecil mendengar jawaban Luna. "Tapi, Luna, hidup bukan hanya tentang makanan. Kita juga harus berusaha dan menjalani kehidupan dengan penuh kecerdasan."

Luna merasa sedikit tersinggung oleh perkataan Timo. Dia merasa bahwa dia tidak perlu melakukan apa pun untuk mendapatkan apa yang dia inginkan.

Namun, suatu hari, hujan lebat mengguyur hutan. Timo segera berlindung di sarangnya yang nyaman, sedangkan Luna terjebak di luar dalam kehujanan. Kucing itu berlarian mencari tempat perlindungan, tetapi tidak menemukan yang cocok.

Timo melihat keadaan Luna dan merasa iba. Tanpa ragu, dia mengambil selembar daun besar dan membawanya ke Luna. Timo menempatkan daun itu di atas kepala Luna, memberikan perlindungan dari hujan.

Luna yang basah kuyup merasa terharu dengan tindakan Timo. Dia menyadari bahwa Timo, meski hanya tupai kecil, memiliki hati yang baik dan kemauan untuk membantu orang lain. Luna merasa malu karena dia sendiri belum pernah melakukan kebaikan semacam itu.

Sejak saat itu, Luna belajar dari Timo bahwa kehidupan bukan hanya tentang kenyamanan dan makanan yang mudah didapatkan. Dia mulai berusaha untuk menjadi lebih berperilaku baik dan membantu mereka yang membutuhkan. Kucing itu mengganti sikap malasnya dengan sikap yang lebih peduli dan berempati terhadap orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun