567 hoaks di Twitter
49 hoaks di Youtube
Apa Penyebab Adanya Infodemik?
Jurnalisme warga merupakan salah satu penyebab informasi dapat menyebar secara masif. Namun sayangnya, tidak semua berita yang disebarkan lewat metode jurnalisme warga ini berasal dari sumber yang valid dan kredibel. Bisa saja seseorang menyebarkan sebuah informasi mengenai Pandemi Covid-19 yang ia dapatkan melalui media broadcast Whatsapp, tentu saja informasi yang terkandung di dalamnya belum tentu dapat dipertanggungjawabkan. Hal-hal seperti itulah yang dapat menyebabkan infodemik menyebar secara cepat dan dapat menyebabkan terhambatnya penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.
Bagaimana Keadaan Infodemik di Indonesia?
Ruang lingkup infodemik di kala pandemi Covid-19 meliputi isu seputar informasi menyesatkan, informasi bohong, pencegahan, penanganan covid-19 dan penyakit lainnya.
Mengutip dari salah satu artikel KOMINFO yang berjudul “Ancaman Infodemik Dapat Memperburuk Pandemi”, selama pandemi berlangsung ditemukan hoaks sebanyak 566 kasus.
Dalam artikel tersebut MAFINDO juga menyebutkan bahwa tim mereka telah menemukan sedangkan dalam artikel tersebut juga MAFINDO menyebutkan tim mereka telah menemukan kasus disinformasi dan misinformasi seputar covid-19 sebanyak 301 berita.
Menurut laporan riset yang dilakukan oleh Lopez dan Martin (2020) yang dikutip dalam artikel milik Dr. Rahkman Ardi M.Psych, seharusnya persebaran Covid-19 dapat lebih rendah 20% jika saja tidak ada informasi hoaks atau berita bohong yang berseliweran.
Apa Saja Dampak Infodemik?
Mengutip dari laman Kominfo.go.id di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dari Harry Sufehmi, pendiri Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), menjelaskan bahwa infodemik makin memperkeruh situasi wabah global karena masyarakat menjadi kesulitan membedakan informasi yang benar dan salah.
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!