Mohon tunggu...
Lita Widyawati
Lita Widyawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra

K-Pop and Books enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Resensi Novel Perempuan di Titik Nol: Sebuah Manifestasi Budaya Patriarki di Mesir

28 Agustus 2021   23:06 Diperbarui: 28 Agustus 2021   23:12 3774
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: ebooks.gramedia.dom

Kemudian pamannya yang tengah belajar di Kairo, Mesir, sering datang untuk membantunya belajar. Dan lagi-lagi, pamannya sendiri melecehkannya. 

Semakin lama, Firdaus ingin sekali belajar di kairo, seperti pamannya. Namun, sang paman bilang itu tidak mungkin karena Firdaus adalah seorang perempuan.

Dalam budaya patriarki, perempuan dianggap sebagai nomor dua dan sifatnya yang tidak dominan. Sehingga ketika dilecehkan Firdaus tidak mengerti dan menganggap hal tersebut biasa. 

Sedangkan sang paman sendiri, meskipun seorang terpelajar, namun sifat dominan yang muncul dalam dirinya, tak pernah menganggap Firdaus seseorang yang setara.

Kemudian Firdaus diajak pamannya untuk sekolah di Kairo setelah pertimbangan beberapa hal. Ia bersekolah dan lulus dengan nilai tertinggi. Setelah itu pamannya telah memiliki keluarga dan memutuskan menjodohkan Firdaus dengan seorang pria kaya raya berusia 60-an. 

Di mana ketika itu Firdaus masih berumur belasan tahun, baru saja lulus sekolah menengah atas. Lagi-lagi, ia diperlakukan seperti barang yang diperjual-belikan. 

Ketika menjadi seorang istri pun, ia diperlakukan seperti pelayan dan hewan yang hidup hanya untuk membersihkan rumah, memasak, dan untuk melayani nafsu suaminya. 

Firdaus tak tahan. Akhirnya ia memilih kabur dari rumah. Ketika luntang-lantung di jalan, beberapa kali ia dibantu oleh beberapa pria, namun akhirnya mereka hanya memanfaatkan tubuh indahnya untuk digunakan. Setelah itu Firdaus kembali luntang-lantung tak memiliki tempat untuk pulang. 

Kehidupan ia berubah setelah bertemu dengan seorang wanita. Wanita tersebut yang mengubah dirinya. Firdaus diminta untuk tinggal di apartemennya dan berbaring di kasur. 

Hingga akhirnya yang perlu ialakukan ialah melayani para pria yang sudah memesan kepada wanita itu untuk disetubuhi. Dengan dalih, wanita itu ingin membantu Firdaus mencari uang dengan cepat dan banyak. 

Firdaus pasrah saja, toh sejak kecil iasudah dilabeli pelacur oleh ayahnya sendiri. Tak ada bedanya dengan dulu ketika di ladang, ketika dengan pamannya, dan ketika dengan si suaminya yang katanya sudah meninggal itu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun