Mohon tunggu...
Lita Tania
Lita Tania Mohon Tunggu... Lainnya - Student
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Student in Indonesia University of Education

Selanjutnya

Tutup

Raket

Variasi Bahasa Pada Penyebutan Istilah-Istilah dalam Dunia Olahraga Bulu Tangkis

14 Juli 2020   00:44 Diperbarui: 14 Juli 2020   01:05 3446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

Tepakan Heuras 


  •             Terdapat variasi bahasa dalam penyebutan istilah gerakan pukulan secara keras dalam olahraga bulu tangkis. Variasi bahasa tersebut tidak mengubah makna, tetapi hanya mengubah penyebutan istilahnya saja. Perbedaan penyebutan istilah tersebut ialah jika di dalam bahasa Inggris, gerakan pukulan secara keras tersebut dikatakan sebagai "Drive", sedangkan di dalam bahasa Sunda, gerakan pukulan secara keras tersebut dikatakan sebagai "Tepakan Heuras", dan  kedua variasi bahasa tersebut memiliki persamaan makna, yaitu merupakan sebuah gerakan pukulan secara keras yang mendatar ke arah lawan.

  • Gerakan Pukulan Raket

BAHASA INGGRIS 

BAHASA SUNDA 

Stroke 

Tepakan Ngayunkeun Reket


  •             Terdapat variasi bahasa dalam penyebutan istilah gerakan pukulan raket dalam olahraga bulu tangkis. Variasi bahasa tersebut tidak mengubah makna, tetapi hanya mengubah penyebutan istilahnya saja. Perbedaan penyebutan istilah tersebut ialah jika di dalam bahasa Inggris, gerakan pukulan raket tersebut dikaatakan sebagai "Stroke", sedangkan di dalam bahasa Sunda, gerakan pukulan raket tersebut dikatakan  sebagai "Tepakan Ngayunkeun Reket", dan kedua variasi bahasa tersebut memiliki persamaan makna, yaitu  merupakan sebuah gerakan pukulan pemain yang  mengayunkan  raketnya tanpa adanya pukulan keras, kencang, pendek, ataupun tinggi.



  • 3.1.2. Faktor Penyebab 
  •  
  •             Pada hakikatnya, masyarakat Indonesia memiliki triglot atau menguasai tiga bahasa, yaitu bahasa daerah sebagai bahasa Ibu, lalu bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, serta bahasa asing. Hal tersebut menyebabkan terjadinya variasi bahasa. Variasi bahasa tersebut dapat dibuktikan di dalam penyebutan istilah-istilah dalam dunia olahraga bulu tangkis di lingkungan mahasiswa UKM bulu tangkis UPI. Variasi bahasa dalam  peristiwa tersebut ialah variasi bahasa antara bahasa daerah, yaitu bahasa Sunda dengan bahasa asing, yaitu bahasa Inggris.
  •             Jika dikaitkan dengan teori Chaer dan Agustina pada bukunya yang berjudul Sosiolinguistik Perkenalan Awal, maka variasi bahasa tersebut disebabkan dari adanya keragaman sosial penutur bahasa dengan  keragaman fungsi bahasa lainnya,
  • Hubungan keragaman sosial penutur bahasa dengan fungsi bahasa lainnya dalam penelitian ini ialah mahasiswa UKM bulu tangkis UPI yang mayoritasnya berasal dari suku Sunda, menyebabkan timbulnya  bahasa Sunda yang digunakan dalam penyebutan istilah-istilah pada olahraga bulu tangkis.
  •             Lalu jika dikaitkan dengan Jurnal Simbolika/Volume 1/Nomor 1/April 2015, pada halaman 84-92 yang didalamnya terdapat sebuah artikel jurnal yang berjudul Penggunaan Bahasa dan Variasi Bahasa yang ditulis oleh Waridah, maka variasi bahasa tersebut disebabkan karena adanya perbedaan dalam penggunaan bahasa yang dilihat dari kedudukan sosial sang penutur, yaitu dilihat dari pengetahuan serta kemampuan berbahasa sang penutur.  Kedudukan sosial sang penutur dapat dilihat ketika sang penutur menggunakan bahasa Inggris, maka dapat dikatakan bahwa penutur tersebut  berkedudukan sosial tinggi, karena  penutur tersebut mempunyai pengetahuan dalam penyebutan istilah-istilah bulu tangkis yang sesuai dengan Badminton World Federation (BWF), serta kemampuan berbahasa Inggris yang memumpuni, karena pada penyebutan istilah-istilah bulu tangkis dalam BWF menggunakan bahasa Inggris, sedangkan untuk penutur yang menggunakan bahasa Sunda, maka dapat dikatakan bahwa penutur tersebut berkedudukan sosial rendah karena tidak adanya pengetahuan dari sang penutur mengenai penyebutan istilah-istilah dalam dunia olahraga bulu tangkis yang sesuai dengan BWF, serta ketidakmampuan sang penutur untuk berbahasa Inggris, yang menyebabkan penutur tersebut menggunakan bahasa daerahnya yaitu bahasa sunda dalam penyebutan istilah-istilah di dunia olahraga bulu tangkis.
  •            
  • Hasil
  •  
  •       Ditemukan 10 variasi bahasa antara bahasa Sunda dengan bahasa Inggris dalam penyebutan istilah-istilah di dunia olahraga bulu tangkis. Variasi bahasa tersebut ialah sebagai berikut.

NO. 

BAHASA INGGRIS 

BAHASA SUNDA 


Racket 

Reket 


Net 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun