Mohon tunggu...
Lita Lestianti
Lita Lestianti Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Ibu rumah tangga

No culture, No Future!

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Berkunjung ke Kota Reog Ponorogo

16 Juni 2018   00:21 Diperbarui: 16 Juni 2018   11:01 650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sate Ngepos Ponorogo

Satu lagi yang membuat saya suka dengan kehidupan di desa adalah rumah-rumah penduduknya masih tradisional. Ciri khas arsitektur tradisional Jawa terlihat di desa tempat keluarga bapak. Rata-rata rumah Jawa berbentuk limasan dengan pintu di bagian tengah dan atap bagian tengahyang lebih tinggi dibanding atap belakang. Sebenarnya rumah jenis ini banyak di desa keluarga ibu. 

Entah mengapa saya merasa senang melihatnya. Sedangkan rumah di desa keluarga bapak sudah banyak bagian yang di renovasi.

- Pawon

Dalam bahasa Jawa, pawon itu dapur. Dapurnya jaman dulu masih berlantai tanah dengan tungku-tungku yang khas. Sampai saat ini, pawon rumah mbah masih ada. 

Sayangnya, bahan bakar yang berupa kayu dan minyak gas sudah sangat jarang dijual. Jadi, bude, yang menempati rumah mbah sekarang, memakai kompor s yang lebih praktis. Padahal tujuannya tungku yang mengepul-ngepul itu untuk menghangatkan diri saat pagi dan malam hari.

- Nasi bungkus daun jati

Waktu kecil dulu bude pernah membelikan nasi bungkus daun jati. Rasanya memang sangat sedap. Nasi bungkus daun jati ini masih ada sampai sekarang.

Demikian hal-hal yang kurindukan setiap Idulfitri hari kedua di rumah keluarga Ponorogo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun