Mohon tunggu...
Lalita Hutami
Lalita Hutami Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Analisis Semiotika ILM WWF "Protect the Forests"

1 Oktober 2017   23:25 Diperbarui: 1 Oktober 2017   23:34 3905
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

I. LATAR BELAKANG

Terdapat 2 jenis komunikasi, yaitu komunikasi verbal dan non verbal. Komunikasi visual adalah salah satu bentuk komunikasi non verbal. Komunikasi visual merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan melalui unsur bahasa visual. Lebih lanjut Waluyanto (2005, p.1) menjelaskan bahwa, "Unsur dasar visual tersebut ialah segala sesuatu yang dapat dilihat dan dapat dipakai untuk menyampaikan arti, makna, serta pesan dan medianya".

Sekarang ini banyak ditemukan pihak-pihak yang menggunakan komunikasi visual untuk menyampaikan pesan. Tidak bisa dipungkiri bahwa terkadang terdapat hal-hal yang sulit untuk dijelaskan secara verbal, namun akan lebih mudah dimengerti apabila dijelaskan dengan menggunakan komunikasi visual. Hal tersebut dapat dilihat dari kalimat "Cause Visual Speaks Louder" yang seringkali terpampang di billboard atau baliho. Menurut Tinarbuko (2003, p.5), bahasa visual memiliki karakteristik yang bersifat khas, bahkan sangat istimewa untuk menimbulkan efek tertentu pada pengamatnya. Lebih lanjut Tinarbuko (2003, p.5), menjelaskan bahwa, "hal demikian ada kalanya sulit dicapai bila diungkapkan dengan bahasa verbal."

Salah satu contoh dari komunikasi visual adalah iklan dalam bentuk gambar atau poster. Menurut UU Penyiaran, jenis iklan dibagi menjadi dua yaitu, iklan komersial, dan iklan layanan masyarakat. Iklan Layanan Masyarakat (ILM) adalah iklan yang menyajikan pesan-pesan sosial yang bertujuan untuk menyadarkan masyarakat terhadap sejumlah masalah sosial. Masalah sosial yang dimaksud adalah kondisi yang bisa mengancam keserasian dan kehidupan. Iklan Layanan Masyarakat merupakan bagian dari kampanye sosial yang bertujuan untuk menyampaikan ide atau gagasan untuk kepentingan masyarakat. Biasanya pesan yang disampaikan berupa ajakan, pernyataan atau himbauan kepada masyarakat untuk melakukan atau tidak melakukan suatu tindakan demi kepentingn umum atau merubah perilaku yang tidak baik supaya menjadi lebih baik.

Salah satu organisasi yang sering membuat iklan layanan masyarakat  adalah WWF. WWF (World Wildlife Fun for Nature) adalah organisasi lingkungan terbesar di dunia. WWF merupakan organisasi non pemerintah yang menangani masalah-masalah konservasi, penelitian, restorasi lingkungan, dan bertujuan untuk melindungi keanekaragaman genetis, spesies, dan ekosistem. WWF ingin menghentikan dan memperbaiki kerusakan lingkungan yang terjadi serta menyadarkan masyarakat agar terus menjaga bumi yang sama-sama kita tinggali. 

Salah satu iklan layanan masyarkat yang dibuat yaitu berupa poster ajakan untuk melindungi kelestarian hutan. Dalam hal ini, paper ini akan membahas dan menganalisis tentang makna poster Iklan Layanan Masyarakat WWF (World Wildlife Fun for Nature) versi "Protect The Forests". Tampilan iklan selalu melibatkan tanda dan kode. Setiap bagian iklan pun menjadi tanda yang secara mendasar berarti sesuatu yang memproduksi suatu makna. Tanda berfungsi untuk merepresentasikan atau mengartikan serangkaian konsep atau gagasan sedemikian rupa yang memungkinkan seseorang atau penonton untuk menginterpretasikan maknanya.

Jika dilihat dari wujudnya, Iklan Layanan Masyarakat mengandung tanda-tanda komunikatif. Di samping itu, gabungan antara tanda dan pesan yang disampaikan pada ILM diharapkan dapat mempersuasi masyakarat yang dituju. Paper ini bertujuan untuk mengkaji tanda dalam ILM terkait dengan ilustrasi, tipografi, teks, dan logo dengan menggunakan pendekatan semiotika. Melalui analisis semiotika diharapkan menjadi salah satu pendekatan untuk memperoleh makna yang terkandung dibalik tanda yang ada dalam Iklan Layanan Masyarakat World Wildlife Fun for Nature (WWF).

II. TEORI

Semiotika adalah ilmu mengenai tanda-tanda. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia menggunakan tanda untuk berkomunikasi dengan individu lain. Semiotika berasal dari kata Yunani semion yang berarti tanda (Pradopo, 1998). Semiotika mempelajari sistem-sistem, aturan-aturan, dan konvensi-konvensi yang memungkinkan tanda tersebut memiliki arti (Preminger, dkk. dalam Pradopo, 1998).

Semiotika komunikasi visual melekat pada fungsi komunikasi, yaitu fungsi tanda dalam menyampaikan pesan dari sebuah pengirim kepada para penerima. Semiotika mencoba untuk menemukan makna-makna yang tersembunyi dibalik tanda. Dihubungkan dengan poster iklan layanan masyarakat, makna-makna yang ingin disampaikan tersimpan pada ilustrasi yang dipresentasikan dalam poster tersebut. Karena sifat yang interpretatif, maka makna dari sebuah tanda akan dipengaruhi oleh berbagai konstruksi sosial dimana pengguna tanda tersebut berada. (Kartiko, 2014)

Analisis semiotika yang digunakan dalam analisis ini paper ini adalah model semiotika milik Charles Sander Pierce. Pierce dikenal dengan teori segitiga makna (triangle meaning). Menurut Pierce, tanda adalah segala sesuatu yang ada pada seseorang untuk menyatakan sesuatu yang lain dalam beberapa hal. Dalam teori tersebut dijelaskan bahwa semiotika berangkat dari tiga elemen utama, yaitu tanda (sign), acuan tanda (object), dan pengguna data (Interpretant).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun