Mohon tunggu...
Trilita Apriani
Trilita Apriani Mohon Tunggu... Guru - Menulis sambil belajar

Pengajar, hoby menulis, travelling, dunia mengajar dan menyukai budaya lokal yang unik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Panah Jitu Masuk PTN, SNMPTN?

13 Agustus 2021   11:32 Diperbarui: 13 Agustus 2021   15:16 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto hanya ilustrasi (dokumen pribadi)

SNMPTN adalah Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri yang kerab menjadi fenomena di antara siswa-siswa kelas 12, sehingga berharap dapat menjadi kesempatan emas agar busur panah jitu menembak PTN yang diimpikan tanpa bersusah payah untuk mengikuti UTBK.

Namun, tidak semua instuisi pendidikan memiliki kesempatan untuk mengirimkan siswa kelas 12 ada syarat-syarat tertentu yang harus di penuhi diantaranya, sekolah memiliki NPSN, mengisi  PDSS, dan siswa sekolah memiliki prestasi akademik. 

Dan uniknya untuk mengirimkan siswa untuk mengikuti SNMPTN tersebut hanya bermodalkan raport yang nilainya bagus dengan grafik meningkat setiap semesternya.

Nah, mudah bukan? Akan tetapi, karena persyaratanya hanya bermodalkan raport dikhawatirkan rentan  terjadi kecurangan, karena jika memang raport yang diperoleh siswa yang dianggap berprestasi tersebut memang hasil dari prestasi atau nilai akademiknya memang asli dari kerja keras siswa tersebut. 

Maka akan efektif sekali untuk memberi kesempatan kepada mereka-mereka yang memang dianggap memiliki prestasi akademik untuk diikutsertakan dapalam seleksi nasional untuk bisa diterima di salah satu  PTN. 

Namun, yang sangat disayangkan adalah jika prestasi akademik yang dibuktikan dengan nilai raport tersebut adalah rekayasa maka ini yang tidak fair. 

Karena bisa jadi siswa yang dikirim untuk mengikuti SNMPTN tersebut adalah rekayasa para guru yang termotivasi untuk mengirimkan muridnya yang dianggap memiliki kedekatan secara pribadi dengan orang tua wali. 

Hal ini akan merugikan siswa-siswa lain yang memiliki prestasi tapi tidak memiliki kedekatan secara personil dengan pihak sekolah, sehingga kesempatan yang seharusnya dia miliki diambil oleh siswa lain, karena kecurangan. 

Jangan sampai hal tersebut merugikan siswa-siswi lain yang berprestasi, sehingga kemampuan diterima di salah satu PTN hanya faktor lain diluar faktor akademik. 

Akan lebih fair jika untuk masuk perguruan tinggi harus mengikuti SBMPTN melalui UTBK karena peserta memang benar-benar di seleksi berdasarkan kemampuan akademiknya.

Sebuah sekolah, hendaklah diukur prestasi bukan dari banyaknya peserta didiknya diterima di PTN melalui jalur SNMPTN tetapi sebaliknya suatu sekolah dikatakan memiliki prestasi akademik dilihat dari persentase kelulusan alumninya di terima melalui jalur UTBK, di mana nilai yang diperolah adalah nilai murni hasil akademik bukan nilai raport yang bisa saja dari hasil rekayasa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun