Mohon tunggu...
Lita Chan Lai
Lita Chan Lai Mohon Tunggu... Freelancer - Semangat Jiwa

---hanya perempuan biasa--- menyukai petualangan alam terbuka,traveling, aktif dikegiatan pecinta alam, senang bersosialisasi dan suka menyimpan buku dibawah bantal.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Hari Hipertensi Se-Dunia 2016

17 Mei 2016   11:13 Diperbarui: 4 April 2017   16:53 2613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Jakarta, 16 Mei 2016 – Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI melakukan sosialisasi kesehatan pada hari “Hipertensi Se-dunia 2016” yang jatuh pada tanggal 17 Mei 2016 . Sosialisasi dilakukan di Ditjen P2P Kemenkes RI Gedung D lantai 4, Jl. Percetakan Negara No 29. Jakarta. Acara tersebut mengundang para awak media dan blogger. 

Acara ini menghadirkan 4 Narsum, yaitu:
Direktur Jenderal Pencegahan & Pengendalian (P2P), Kemenkes RI. dr. H Muhammad Subuh, MPPM
Direktur Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PPTM), Kemenkes RI. dr. Lily S Sulistyowati, MM
Tech Advisor of NCD, WHO Representative of Indonesia Mr. Sharad Adikary
President Elect PP Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI). Dr. dr. Ismoyo Sunu SpJP(K), FIHA, FICA 

Menurut data dari World Health Organization (WHO) atau Badan Kesehatan dunia tahun 2011, satu milyar orang di dunia menderita hipertensi, 2/3 dianataranya berada di negara berkembang yang berpenghasilan rendah sampai dengan sedang. Prevalensi hipertensi akan terus meningkat tajam, diprediksi pada tahun 2025 sebanyak 29% orang dewasa di seluruh dunia terkena hipertensi.

Hipertensi telah mengakibatkan kematian sekitar 8 juta orang setiap tahun, 1,5 juta kematian terjadi di Asia Tenggara yang 1/3 populasinya menderita hipertensi sehingga dapat menyebabkan peningkatan beban biaya kesehatan.

Selain itu Hipertensi banyak terjadi pada umur 35-44 tahun (6,3%), umur 45-54 tahun (11,9%), umur 55-64 tahun ( 17, 2%). Sedangkan menurut status ekonomi, proporsi Hipertensi terbanyak pada tingkat menengah bawah (27,2%) dan menengah (25,9 %).

Pemerintah juga sudah melakukan upaya dalam pencegahan dan pengendalian Hipertensi seperti :
Meningkatkan promosi kesehatan melalui KIE dalam pengendalian Hipertensi dengan perilaku CERDIK.
Meningkatkan pencegahan dan pengendalian Hipertensi berbasis masyarakat dengan “ Self awarenees” melalui pengukuran tekanan darah secara rutin atau minimal 1 kali dalam setahun di Posbindu PTM.

Penguatan pelayanan kesehatan khususnya Hipertensi, pemerintah telah melakukan berbagai upaya seperti : meningkatkan akses ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), optimalisasi sistem rujukan dan peningkatan mutu pelayanan.

Salah satu upaya pencegahan komplikasi Hipertensi khususnya Penyakit Jantung dan pembulu Darah di FKTP menggunakan Carta Prediksi Risiko yang merupakan adopsi dari WHO.

Tema Hari Hipertensi Sedunia yang diusung pada tahun 2016 ini adalah “Ketahui Tekanan Darahmu” yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya mencegah dan mengendalikan Hipertensi.

Kegiatan yang dilakukan diantaranya menyelenggarakan “Bulan Pengukuran Tekanan Darah” yang dimulai dari tanggal 17 Mei hingga 17 Juni 2016. Melaksanakan sosialisasi dan diseminasi informasi tentang Hipertensi melalui berbagai media cetak, elektronik dan media tradisional serta pemasangan spanduk, umbul-umbul berisi pesan tentang Hipertensi.

Kementerian Kesehatan menghimbau kepada pemerintah, swasta maupun masyarakat untuk dapat berpartisipasi dan mendukung upaya pencegahan dan pengendalian Hipertensi. Mendorong kementerian dan lintas sektor terkait lainnya untuk meningkatkan kerjasama dalam mengatasi masalah kesehatan sehingga semua kebijakan yang ada berpihak pada kesehatan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun