Hari ini, tanggal 28 Oktober 2017 adalah Hari Sumpah Pemuda (HSP) yang ke-89 diperingati oleh segenap warga Indonesia terutama para kawula muda yang nantinya sebagai generasi penerus cita-cita bangsa tercinta.
Hari bersejarah yang diperingati setiap tanggal 28 Oktober ini pastinya disamping acara seremonial, maupun kegiatan bernuansa sejarah -- disusul serangkaian giat lain telah menunjukkam bahwa begitu antusiasnya saudara kita dari Sabang sampi Merauke dalam mengingati nilai perjuangan para pahlawan yang begitu gigihnya untuk mencapai kemerdekaan Republik Indonesia.
Banyak hal yang bisa dipetik manakala kita belajar dari sejarah masa lalu. Setidaknya kita bisa memahami proses yang begitu panjang, penuh resiko bahkan nyawa yang menjadi taruhannya untuk meraih kemerdekaan. Motivasi dan tingginya semangat juang para pahlawan menjadi layak untuk diteladani.
Adanya masa lalu tentu telah memberikan segala sesuatunya di masa kini. Demikian halnya kemerdekaan Indonesia dapat diraih berkat kebersamaan para pejuang (antar suku/adat, antar daerah/pulau, antar agama/kepercayaan, antar perkumpulan/golongan), yang memiliki kepentingan sama, senasib sepenanggungan, bahu membahu/bergotong royong dan puncaknya tercetus dalam Sumpah Pemuda tahun 1928 -- sehingga mampu  menggugah semangat persatuan kesatuan dan dalam proses perjalananya telah membuahkan Negara Indonesia yang merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945.
Dari sepintas gambaran sejarah tersebut, sesungguhnya kita sebagai bangsa yang dikodratkan hidup dalam keberagaman (plural) sekaligus hidup dalam kebersamaan sehingga ini menunjukkan bahwa "walaupun berbeda tetapi tetap satu" dalam wadah negara. Hal demikian yang selanjutnya dirumuskan dalam istilah Bhinneka Tunggal Ika.
Tak salah bilamana orang di luar Indonesia ikut mengagumi dan mengakui betapa pentingnya keberagaman dan toleransi dalam sebuah negara. Presiden ke-44 Amerika Serikat, Barack Obama ketika berkunjung ke Indonesia beberapa waktu lalu (dalam: Kompas.com, Â 01/07/2017), mengatakan bahwa "Semangat negara ini adalah toleransi. Semangat itu adalah salah satu pembeda Indonesia, karakter penting yang harus dicontoh semua negara."
Ditambahkan pula, "Kita harus mempromosikan nilai-nilai toleransi itu setiap hari. Indonesia terdiri atas ribuan pulau, berbagai etnis, agama dan ras. Tapi semua perbedaan harus dihargai," kata Obama.
Mengisi kemerdekaan dan bela negara
Dalam menjalani kehidupan maupun aktivitas, sudah lazim kita menyadari tentang keberadaan diri. Kita memiliki kekuatan untuk bersama maju membangun negeri, kita harus mampu melihat peluang sekaligus tantangan. Disamping itu, hal yang tidak boleh diabaikan yaitu ancaman-ancaman yang kemungkinan terjadi sehingga dapat mengganggu proses perjalanan bangsa Indonesia menuju masa depan yang pastinya lebih baik.
Dalam konteks kepemudaan, di era kekinian untuk mengisi kemerdekaan, sebagai generasi penerus tentunya harus pula ikut mengukir sejarah perjalanan bangsa Indonesia. Mengisi kemerdekaan dengan ikut serta memberikan kontribusi nyata yang positif -- akan pula memberikan andil menuju masa depan yang cerah dan sejahtera.
Kalau di jaman dulu para pahlawan gigih berjuang demi kemerdekaan, maka pemuda di masa kini pastinya ikut bertanggung jawab mengisi kemerdekaan yaitu melanjutkan perjuangan dalam arti melakukan pembelaan terhadap negara persatuan dan kesatuan Indonesia.