Mohon tunggu...
listra mindo
listra mindo Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu Rumah Tangga

Ibu Rumah Tangga dengan dua anak.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Komitmen Inklusi Keuangan Digital G20 bagi Perekonomian Indonesia

31 Juli 2022   21:34 Diperbarui: 31 Juli 2022   21:42 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.bi.go.id/

“Mas Rano, nanti malam bisa ke rumah tidak? Ada beberapa bahan yang harus dijahit nih!”

Begitu pesan yang saya kirim ke Mas Rano, si tukang jahit langganan keluarga kami yang tinggalnya tidak jauh dari kompleks perumahan. Mas Rano menjahit sendiri pesanan-pesanan pelanggannya di rumah kontrakan yang dia tempati bersama istri dan anak-anak mereka. Tak lama setelah kami berkirim pesan, malamnya Mas Rano datang ke rumah sesuai dengan janjinya, meskipun malam itu sedang turun hujan.

Saya pun menceritakan perihal tiga lembar kain batik yang harus dijahitnya dengan segera untuk dipakai oleh suami saya sebagai seragam kepanitiaan acara. Sebab dalam waktu seminggu dari saat itu suami saya harus berangkat ke Pulau Bali untuk menjadi bagian dari perhelatan Presidensi G20. Suami saya yang bertugas di Kementerian Keuangan RI itu memang menjadi salah satu liaison officer (LO) bagi para delegasi negara anggota G2O dan organisasi undangan.

Sesuai dengan Keputusan Presiden RI nomor 12 tahun 2021 tentang Panitia Nasional Penyelenggara Presidensi G20 Indonesia Tahun 2022, kepanitiaan untuk acara di bidang finance track dipegang oleh Menteri Keuangan RI selaku Ketua I dan Gubernur Bank Indonesia sebagai Ketua II. Maka otomatis para anggota pelaksana acara adalah para pegawai Kementerian Keuangan RI dan Pegawai Bank Indonesia. Dengan mengusung tema “Recover Together, Recover Stronger” Presidensi G20 kali ini akan berlangsung dari bulan Desember 2021 hinga akhir November 2022.

Tepat lima hari kemudian Mas Rano datang ke rumah untuk mengantarkan baju hasil jahitannya. Karena saya jarang memegang uang kas, saya langsung menyampaikan bahwa pembayaran jasa jahitan ini akan saya transfer saja ke rekeningnya yang sudah tersimpan di aplikasi mobile banking saya. Beberapa menit kemudian, bukti transfer saya kirimkan, cepat dan tepat. Betapa mudahnya transaksi dengan pelaku sektor informal jika mereka sudah menggunakan jasa keuangan digital dalam bertransaksi.

Kedudukan Indonesia dalam G20

G20 adalah forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa (EU) yang memiliki kelas pendapatan menengah hingga tinggi, negara berkembang hingga negara maju. G20 tidak memiliki pemimpin atau ketua tetap. Fungsi presidensi dipegang salah satu anggota selama satu tahun. Forum internasional G20 menjadi bagian penting dunia karena merepresentasikan lebih dari 2/3 penduduk dunia, 75% perdagangan global, dan 80% PDB dunia. (Sumber: G20pedia)

Presidensi G20 tahun 2022 merupakan yang pertama bagi Indonesia selama bergabung menjadi anggota G20 sejak forum internasional tersebut dibentuk pada 1999.Indonesia adalah satu-satunya anggota ASEAN dan G20 yang berperan penting dalam pemulihan kesehatan dan perekonomian dunia. Indonesia juga menjadi kekuatan pasar baru (New Established Emerging Market) dengan PDB di atas US$ 1 Triliun. (Sumber: G20pedia)

Dampak Ekonomi Presidensi G20 untuk Indonesia

Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, gelaran G20 akan menciptakan kontribusi US$ 533 juta atau sekitar Rp7,4 triliun pada PDB Indonesia. Tak hanya itu Presidensi G2O juga akan meningkatkan konsumsi domestik hingga Rp1,7 triliun. Rangkaian kegiatan G20 di Indonesia akan melibatkan UMKM dan menyerap tenaga kerja  sekitar 33.000 orang. Indonesia akan berperan dalam mendesain kebijakan pemulihan ekonomi dunia. (DJIKP Kominfo, 2022)

Inklusi Keuangan Digital

Dilansir dari DDTCNews, Deputi Gubernur BI Doni P Joewono mengatakan bahwa Bank Indonesia (BI) optimistis mampu membuka akses perbankan kepada 91,3 juta penduduk yang belum tersentuh layanan perbankan atau unbankable pada tahun 2025. Menurutnya, BI akan mendorong penyediaan akses perbankan tersebut melalui pemanfaatan teknologi digital.

Bank Indonesia berkomitmen mendorong pengembangan kerangka inklusi keuangan dalam memanfaatkan digitalisasi untuk meningkatkan produktivitas dan ekonomi berkelanjutan. Doni menilai terdapat banyak peluang untuk mengembangkan penggunaan teknologi digital dalam transaksi ekonomi keuangan di antaranya membantu meningkatkan inklusi keuangan bagi UMKM karena ketersediaan akses dan layanan yang mudah dijangkau. (Sumber)

Sejalan dengan hal itu, salah satu hasil kesepakatan pada pertemuan ketiga para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20, pada 15-16 Juli 2022 adalah Finalisasi Kerangka Inklusi Keuangan G20 dengan Memanfaatkan Manfaat Digitalisasi. Dengan tujuan meningkatkan produktivitas dan mendorong keberlanjutan dan ekonomi inklusif untuk kelompok yang kurang terlayani yang dipandu oleh Rencana Aksi Inklusi Keuangan G20 2020. Sehingga dengan demikian rencana aksi yang sedang dikerjakan oleh Bank Indonesia adalah sejalan dengan misi G20 dan kerangka inklusi keuangan digital.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun