Mohon tunggu...
Listi Febriana
Listi Febriana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka membaca novel

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dakwah Bil Qalam Sebagai Pengingat Kebaikan Di Manapun dan Kapanpun

27 September 2022   23:30 Diperbarui: 28 September 2022   12:26 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sebelumnya penulis mohon maaf kepada semua yang membaca tulisan ini, terutama kepada pihak yang bersangkutan, maaf yang sebesar-besarnya apabila terdapat kesalahan ataupun penulisan yang kurang tepat di dalam tulisan ini, karena penulis sedang mencoba belajar menganalisis salah satu tokoh tauladan di Indonesia yang berdakwah melalui metode tertulis.

Dakwah merupakan proses ajakan untuk melakukan kebaikan kepada umat manusia, untuk dapat mengamalkan dan memeluk agamanya secara sadar (tanpa paksaan dari siapapun) agar terhindar dari hal-hal yang salah dan selamat dunia akhirat. Secara umum, dakwah dibagi menjadi 3 metode tujuannya agar para mad'u tidak bosan, dan mempunyai ciri khas bagi setiap da'i ketika melakukan dakwahnya, diantaranya adalah:

1. Dakwah Bil Lisan, merupakan dakwah yang proses penyampainya dilakukan secara lisan atau secara langsung.
2. Dakwah Bil Hal, merupakan dakwah yang dilakukan apa yang diucapkannya harus sesuai dengan tindakan diri sendiri/da'i itu sendiri.
3. Dakwah Bil Qalam, merupakan dakwah yang dilakukan dengan cara menyebarkan materi dakwahnya melalui tulisan, seperti surat, media sosial, buku, dan sebagainya.

Dari pengantar pengertian dakwah dan metode-metode dakwah di atas dapat dipahami bahwa dakwah dibagi menjadi 3 bagian, pada artikel ini akan menjelaskan salah satu dari 3 metode dakwah di atas, yaitu Dakwah Bil Qalam atau berdakwah dengan menggunakan tulisan. Pada artikel ini akan diberikan contoh dari salah satu tokoh agama di Indonesia yang dakwahnya menggunakan tulisan.

KH Aceng Zakaria, lahir pada tanggal 11 Oktober 1948 di mana sekarang ini beliau berusia 74 tahun, lahir dari keluarga sederhana di kampung Sukarasa desa Citangtu Babatangloa di Garut Jawa Barat, oleh karena itu beliau tumbuh dan berkembang di dalam lingkungan yang pendidikannya religius, sehingga dapat mengantarnya menjadi seperti sekarang ini. Pendidikan pertamanya beliau mulai di Sekolah Dasar (SD) Babakanloa dari tahun 1962 hingga 1967. Dari kecil beliau sudah bisa mengaji kitab kuning, seperti Safinah, Tijan Jurumiyah, dan Imriti waktu lulus SD.

Setelah lulus SD, orang tua beliau tidak meminta beliau untuk melanjutkan pendidikannya, tetapi kakaknya lah (Asep Barhoya) yang justru meminta beliau untuk melanjutkan pendidikannya ke Sekolah Menengah Pertama (SMP), namun beliau memilih untuk meringankan beban orang tuanya dengan belajar agama di rumahnya sendiri sembari membantu orangtuanya untuk bertani dan berkebun.

Walaupun beliau tidak melanjutkan pendidikannya ke SMP, tetapi beliau bukanlah orang yang mudah minder, beliau malah aktif di organisasi PII (Pelajar Islam Indonesia) Wanaraja dan beberapa kali kerap diminta untuk ceramah di masyarakat. Karna beliau ahli dalam membaca bacaan Arab gundul, beliau menggunakan keahliannya untuk hal yang sangat bermanfaat yaitu mengajari anak-anak pesantren di sekitar rumahnya. Hingga pada tahun 1969 beliau memutuskan untuk pergi ke Bandung untuk belajar di PII Pajagalan. Karena beliau sudah pandai membaca kitab, beliau langsung di tempatkan Mualimin (Aliyyah).

Beliau juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Islam menggantikan Prof.Dr.H. Maman Abdurahman, MA, masa jabatannya dimulai pada bulan November 2015 sampai bulan September 2020 dan sekarang digantikan oleh Dr.KH. Jeje Zaenudin. Beliau juga anggota partai politik Persatuan Islam, beliau sangat aktif berorganisasi bahkan menjabat sebagai Ketuanya, berikut merupakan organisasi-organisasi yang beliau pimpin:
1. Pimpinan Pondok Pesantren Peris 99 Rancabango

2. Ketua Bidang Garapan Pendidikan Pimpinan Pusat Persatuan Islam

3.Anggota Dewan Hisbah Pimpinan Pusat Persatuan Islam

4. Ketua BKSPPI Kabupaten Garut
Penasihat ICMI Kabupaten Garut

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun