Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Modus Penipuan yang Mulai Datang ke Rumah Warga

2 Februari 2017   23:19 Diperbarui: 3 Februari 2017   10:27 17062
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi I storage.torontosun.com

"Mbak, kalau ada tamu dilihat dulu dari jendela. Kalau kira-kira tidak kenal dan asing, jangan dibukakan pintunya"

Akhir-akhir ini saya jadi makin rajin diingatkan, baik oleh orang tua maupun para tetangga. Diingatkan agar lebih hati-hati menerima tamu yang datang ke rumah, apalagi jika sedang kondisi sendirian. Bukan tanpa sebab, karena beberapa kejadian kejahatan sempat terjadi di lingkungan kami. Bahkan pernah ada pencuri yang ketahuan warga dan sempat tertangkap. Hmm.. ngeri juga.

Awas Ada Penipuan

Nah, dari berbagai modus kejahatan yang ada, penipuan adalah yang paling sering datang ke rumah warga. Agar aksinya makin lancar , mereka tak jarang sampai membawa nama perusahaan atau instansi terkait.

Ya..untuk modus penipuan yang membawa nama perusahaan pernah saya alami baru-baru ini, pada bulan desember kemarin.

Waktu itu, saya kebetulan sedang berada di rumah, berdua dengan adik, karena orang tua pergi ke kalimantan. Sebenarnya saya sudah diingatkan untuk selalu menutup pintu depan. Namun, karena waktu itu adik baru saja ijin keluar, posisi pintu jadi terbuka.

Eh, kok ya disaat momen yang "ngepasi" itu ternyata datang seorang bapak-bapak. Ia berkata dari utusan perusahan listrik, menawarkan kartu gantung meteran seharga sepuluh ribu.

Pun waktu itu saya tidak banyak bertanya, langsung mengambil uang dan segera menyerahkannya. Belum muncul perasaan curiga sih.

Baru setelah bapak itu pergi dan kartu ada di gengaman, saya baru sadar sesuatu. Ternyata dalam meteran listrik itu tidak tertera nama perusahaan listrik, tidak resmi? Dari situ saya jadi mulai cari tahu lewat internet. Hasilnya menunjukan bahwa yang saya alami ini termasuk penipuan. Walau modus lama, masih kena juga ya saya. Haha.

Info dari twitter @infoplnjabar
Info dari twitter @infoplnjabar
Kenapa bisa dikatakan penipuan? Karena dikutip dari infowonigiri.com mengatakan bahwa "Pelayanan apapun yang diberikan PT PLN gratis tidak berbayar, kecuali strum atau pulsa listrik. Terkait pemasangan atau tambah daya cukup kontak 123".

Hal yang sama juga pernah diungkapkan di laman jabarprov.go.id yaitu "PLN tidak memperkenankan pembayaran apapun di rumah pelanggan. Hal ini untuk menghindarkan pelanggan dari tindak penipuan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. PLN melarang petugasnya untuk menerima apalagi meminta uang dari pelanggan. Petugas PLN juga tidak boleh menerima tip/pemberian dari pelanggan. Jika melihat, mengetahui, ataumengalami tindak penipuan berkedok PLN, pelanggan dapat menghubungi Call Center PLN di nomor 022-123 atau langsung melapor ke pihak yang berwajib".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun