Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Kamu Dapat Shift Malam? Terapkan Ini agar Tetap Maksimal saat Bekerja

10 Januari 2017   22:30 Diperbarui: 20 April 2022   23:06 1589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: gettyimages.com

Menjadi pekerja dengan sistem kerja shift memang butuh pengorbanan tersendiri. Terutama soal bagi waktu yang harus siap-siap juga merubah pola hidupmu seperti waktu makan dan istirahat . 

Apalagi ketika mendapat jatah shift malam, disaat bagi kebanyakan orang adalah waktunya beristirahat dan sedang asyik dengan mimpinya, sebaliknya si pekerja dengan shift malam justru harus tetap terjaga, tak tidur, saatnya bekerja?

Pemberlakukan sistem shift malam ini biasa ditemukan pada pekerjaan yang menuntut layanan 24 jam, seperti pekerjaan pada bidang jasa di rumah sakit, layanan call center, atau pemadam kebakaran. 

Contoh lainnya juga berlaku pada Admin Kompasiana. Dengan maksimum 8 jam per hari per shift-nya, pekerja dengan shift malam akan bekerja pada rentang waktu pukul 23.00 - 07.00. Ya, soal pembagian kerja shift ini bahkan sudah ada yang mengaturnya, yaitu pada pasal 77 sampai dengan 85 UU No. 13 Tahun 2003. 

Karena Bekerja Shift Malam itu Beda
Tubuh manusia mengenal yang disebut ritme sirkardian, yakni jam biologis yang berulang sekitar 24 jam. Jam yang mengatur aktivitas biologis seperti memproduksi hormon, regenerasi sel, pengatur suhu , metabolisme, sistem imun sampai mengatur waktu tidurmu.

Di saat harus bekerja dengan shift malam, jam biologis inilah yang akan jadi ikut berubah. Misalkan pada hormon melatonin yang banyak dilepaskan di waktu malam, yang membantu kamu terlelap, otomatis akan kamu paksa untuk tidak melakukan tugasnya. Tentu, agar kamu tetap terjaga dan bisa bekerja,bukan?

Ya, menjadi pekerja shift malam itu memang beda, karena banyak juga risiko permasalahan kesehatan yang harus dihadapi, diantaranya kenaikan/penurunan berat badan, masalah pencernaan, insomnia bahkan meningkatkan risiko penyakit serius seperti Diabetes Melitus dan Penyakit Kardiovaskuler.

Terapkan Cara Ini, Agar Shift Malammu Baik-baik saja
Tidak perlu takut menjadi pekerja dengan shift malam, karena kabar baiknya selalu ada cara untuk menjadi baik-baik saja dan tetap sehat,kok. Berikut adalah hal yang bisa diterapkan ;

Menentukan waktu makan malam, tidak perlu menunggu saat shift malam. Kamu bisa makan malam sebelum pergi bekerja lho. Karena makan sebelum bekerja akan memberikan energi lebih efektif, Kelompok Dietitian (Ahli Gizi) di Kanada merekomendasikan makan sekitar pukul 6 sore untukmu yang bekerja semalaman. 

Makan saat sedang di rumah bersama keluarga akan jauh lebih baik dan bisa menghindarimu dari makanan tinggi lemak yang dijajakan di luar. Karena makan malam “berat” yang dilakukan terlalu larut juga tak baik, bisa menyumbang masalah pencernaan seperti sembelit, apalagi kalau banyak yang berlemak.

Jika tidak sempat makan sebelum bekerja atau di rumah tidak ada apa-apa, makan di luar boleh saja asalkan pilihlah yang tepat. Ingat, orang yang sedang mengantuk lebih memungkinkan memilih makanan yang tidak sehat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun