Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Ada Soto di Kotamu

17 September 2021   22:10 Diperbarui: 17 September 2021   22:26 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi soto | kompas.com

Cerita-cerita dalam Semangkok Soto

Berbicara soal soto, saya punya beberapa cerita.

Pertama soal soto di tempat kuliah saya di Semarang. Soto yang saya kenal dari Mbak Kos, yang hari ini jadi sumber rindu. Seingat saya tidak ada nama dari soto itu, tapi saya menyebutnya soto Semarang seperti di mana saya mencicipinya saja.

Soto porsi besar atau porsi kecil, tergantung maunya. Soto yang tidak lupa dituang kecap manis dan beberapa sendok sambal. Tidak ketinggalan gorengan tempe ukuran mini seharga lima ratusan atau bakwan. Kerupuk putihnya kalau ada. Aduhai, sempurnanya mengawali pagi.

Kedua, soto yang biasa jadi incaran saya dan Bapak Ibu ketika jalan-jalan di hari minggu. Sebenarnya tidak terlalu spesial dari segi rasa. Cuma karena dengan siapa saya menikmatinya, rasanya bisa terangkat. Semangkok soto yang selalu saya jodohkan dengan sate telur puyuh dan tempe digoreng kering. Ngangeni.

Ketiga, soto yang berhasil membuat saya pergi denganmu. HAHA. Kalau diingat lucu juga bagaimana seseorang berusaha mengajak saya pergi dengan membawa soto jadi alasan. Bahkan ada penekanan yang dia katakan pada saya agar saya mau. Katanya, "tenang, kali ini saya tidak akan menembakmu lagi."

Soto apa yang sampai membuat saya bisa bergerak hatinya untuk jalan dengannya? Soto sampah. Eits, jangan kira sampah beneran yah. Ini karena penampakan sotonya yang heboh. Oya, soto ini bisa ditemukan di malam hari. Jadi, ya memang jago yang bawa-bawa soto ini jadi senjata ngajak pergi.

Menjadi Soto

Tidaklah perlu ada perdebatan panjang darimana soto berasal, karena setiap soto punya cerita.

Adanya perpaduan budaya, akulturasi, membuat soto berhasil selalu ada di hati. Makanan yang tidak pernah kenal waktu pagi, siang, atau malam.

Mari menjadi soto yang budiman. 

Salam,

Listhia H. Rahman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun