Begitu juga setelah kompetisi, atlet akan mendapatkan perlakuan dalam membagi makanan/minumannya agar bisa memulihkan kondisi dengan gizi yang optimal.
Beda Olahraga, Beda Juga Pembagian Gizinya
Atlet angkat besi tidak sama dengan bulu tangkis.
Berdasarkan sistem kerja syaraf dan otot yang digunakan, penentuan kebutuhan energi dan zat gizi dibagi menjadi empat bidang olahraga yaitu olahraga power (kekuatan) misalnya angkat besi, olahraga endurance (daya tahan) misalnya maraton, olahraga sprint misalnya lari 100 meter, dan olahraga permainan seperti bulu tangkis.
Di mana ke empat jenis olahraga tersebut membagi kebutuhan makronutrien (karbohidrat, protein, dan lemak) dengan porsi yang berbeda-beda. Silakan lihat tabel di atas, ya.
Rambu-rambu bagi Atlet
Banyak sekali perjuangan, tantangan, dan gangguan yang dihadapi seorang atlet.
Gangguan makan bagi atlet sangat mungkin terjadi, khusunya bagi olahraga yang menuntut berat badan tertentu untuk meningkatan performanya.
Misalkan saja pada cabang gimnastik/senam. Kebetulan baru-baru ini saya sedang mengikuti drama korea "Weightlifting Fairy". Drama yang mengisahkan tentang kehidupan atlet angkat besi dan atlet-atlet lainnya, salah satunya pesenam.
Di sebuah episode, saya sempat menemukan kejadian di mana pesenam harus melakukan lompat tali untuk menurunkan berat badannya yang naik. Ada juga kejadian di mana atlet senam diam-diam mencamil makanan ringan (sepertinya cokelat) dengan porsi yang secuil saja. Pun dimunculkan bagian di mana orang tua pesenam menceritakan bahwa anaknya tidak teratur mengalami datang bulan/menstruasi akibat gizi yang tidak tercukupi.