Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Dulu Berantem, Sekarang Saling Kangen

8 April 2021   21:25 Diperbarui: 8 April 2021   21:40 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi | unsplash.com

Setiap ada suka, pasti ada duka. Hal itu jugalah yang terjadi di setiap kehidupan persaudaraan kandung. HAHA.

Mari bercerita dukanya dulu. Duka dari punya saudara kandung yang saya rasa adalah ketika kami masih muda sekali. Ketika kami masih di tahapan anak-anak dan tidak mau mengerti. Kami yang sama-sama suka cari perhatian dan mau diperhatikan.

Duka yang saya alami masihlah dibatas wajar seperti menangis karena harus membagi makanan kesukaan (duka sih menurut saya, hehe), cekcok karena diam-diam barang dipakai, sampai yang paling parah merasa orang tua tidak adil memperlakukan hanya karena hal-hal sepele. Pembagian uang salam tempel, misalnya.

Hal yang ketika disadari sekarang, ketika sudah mulai belajar banyak di kampus kehidupan (halah), menjadi ingin ditertawakan saja.

Bagaimana dengan sukanya? Sukanya memiliki saudara kandung adalah kita tidak pernah merasa sepi. Apalagi ketika masih anak-anak, punya saudara kandung sekaligus teman bermain yang tidak akan disuruh pulang oleh Mamanya (yaiyalah, Mamanya kan sama) adalah kebahagiaan.

Suka itu makin berlipat ketika saudara kandung saya juga berjenis kelamin sama. Kakak perempuan membuat saya punya teman yang bisa mengerti. 

Ya, walaupun sempat terlintas juga di pikiran, "Kayaknya kalau punya kakak laki-laki seru, bisa jagain." Hehe, bercanda.

Punya saudara kandung yang saya sebut adik ternyata juga jadi hal yang menyenangkan. Walau sewaktu kecil sering dibuat jengkel, hari ini ketika sudah melewati banyak waktu, adik menjadi seorang yang bisa diandalkan. Semisal menitip makanan, pasti diusahakan (tapi nanti minta diganti lebih #eh).

Dulu Berantem, Sekarang Saling Kangen

Lagi-lagi, semua bisa berubah karena waktu. Termasuk hubungan antar saudara kandung yang saya rasakan.

Kini, di saat kami semua sudah tidak anak-anak lagi dan harus berpisah jarak, kami sama-sama sudah lupa caranya mencari ribut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun