Terima kasih, Opa dan Oma!
Sudah sejak akhir bulan lalu, buku ini sudah sampai ke lokasi yang dituju. Sayang, orang yang dituju sedang tidak berada di tempatnya. Sedang jauh.
Gara-gara Opa dan Oma
Buku "150 Kompasianer Meluis Tjiptadinata Effendi" sudah saya genggam sekarang. Meski belum sempat saya baca isi seluruhnya, saya sudah tidak sabar untuk segera menuliskan perasaan saya dan hubungannya dengan buku tersebut.
Ya, siapa lagi kalau bukan gara-gara Opa dan Oma? Sepasang yang menjadi idola para kompasianer di kompasiana. Sepasang yang mewujudkan mimpi kompasianer memiliki buku berisi tulisan karyanya sendiri tanpa harus memikirkan apa-apa, selain kata-kata.
Terima kasih, Opa dan Oma, lagi-lagi.
Bertemu di Halaman Enam Tiga
Setelah menahan rasa penasaran hampir dua minggu, akhirnya saya bisa pulang untuk melihat buku yang sudah saya tunggu dan ingin saya raba dan baca fisiknya.
"Wow, tebal yah." Itu komentar saya yang pertama.