Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Merasa Sakit Karena Pikiran Negatif, Bisa Banget!

18 Agustus 2020   22:07 Diperbarui: 3 Juni 2022   01:34 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi | unsplash.com

Tidak cukup disitu saja. "Teror" ketakutan itu makin ditebalkan dengan tambahan informasi dan instruksi yang diberikan sebelum subjek diuji dengan alat palsu tersebut. Benar, hal ini dilakukan karena sebenarnya bukan alat tersebut yang diuji melainkan pikiran subjek.

Hasilnya hampir semua merasakan sakit akibat alat yang sebenarnya tidak melakukan apa-apa selain memancarkan cahaya laser biasa dan bunyi yang aneh. Bahkan saat diuji level sakitnya, ada yang memberi nilai sampai 9,5 dari 10.

 Ya, dari sini kita bisa mengerti bahwa ternyata rasa sakit bisa ditimbulkan karena pikiran kita sendiri.

Beritahu atau Tidak, ya?

Adanya nocebo effect ini bisa menjadi dilematis. Seperti yang bisa dialami tenaga medis. 

Misalkan saja ketika mereka harus memberi tahu efek samping negatif dari sebuah pengobatan tertentu (seperti radiasi,kemoterapi dll). Beberapa pasien mungkin percaya akan mengalami dampak tersebut dan ramalan mereka bisa menjadi nyata. Terlebih pasien dengan tingkat kecemasan yang tinggi.

Namun di sisi lain, jika tidak diberitahu tentang risiko tentu bisa jadi masalah baru. Mereka (tenaga medis) bisa jadi dituntut karena dianggap melakukan malpraktik. Karena informasi soal pengobatan dan dampaknya memang sudah menjadi hak pasien untuk tahu.

Jadi bagaimana?

Salah satu untuk mengurangi risikonya adalah dengan mengubah bagaiamana cara berkomunikasi. Pemilihan kata bisa sangat berpengaruh. Seperti lebih baik menggunakan pernyataan "Terdapat sedikit pasien yang mengalami pusing ketika mendapatkan pengobatan ini" daripada hanya mengatakan "pengobatan ini membuatmu sakit kepala." 

Namun tidak hanya menjadi pekerjaan tenaga medis saja, sebagai pasien pun kita perlu memahami benar bahwa dampak tersebut belum tentu terjadi agar tidak membuat berpikir yang tidak-tidak.

Belajar dari Nocebo Effect, Jadi Positive Thinking Aja!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun