Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Kenalin Kalimba, daripada Jempol Cuma Buat Julid Mending Main Musik

6 Agustus 2020   21:40 Diperbarui: 7 Agustus 2020   16:17 1271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri | Namanya kalimba. Cara memainkannya cukup dengan dua ibu jarimu.

Dari video satu ke video yang lainnya saya jelajahi. Ternyata memang salah satu hal yang membuat alat musik ini makin indah adalah spot pengambilan videonya. Namun, tidak hanya mengandalkan alam saja, spot indoor pun tak kalah magis ketika ditata dengan estetis.

Ketika Ibu Jari Tidak Hanya Untuk Julid

Saking jatuh cintanya dengan alat musik ini, saya sampai membuat status video kalimba di whatsapp saya. Tidak hanya satu kali dua kali. Sengaja agar teman-teman saya juga jadi tahu kalau ada alat musik yang gemas baik dari segi bentuk dan suaranya. Benar saja. Beberapa respon tentang "lucu"nya alat musik ini saya terima.

Bentuknya hanya sebuah kotak dengan ukuran tidak lebih dari sebuah buku tulis. Ukuran yang memang disesuaikan untuk bisa dipegang dengan kedua tangan saja. Alat musik yang memang tidak makan tempat. Simple tapi tetap menarik.

Tidak hanya itu saja. Cara memainkannya pun cukup dengan dua ibu jari. Ya, hanya dengan ibu jari atau jempol. Makanya ada juga yang menyebut alat musik ini sebagai piano jempol. Karena untuk menikmati musiknya, kalimba hanya butuh tenaga dari jempol yang kita tekan di tiap tutsnya.

Apakah saya memutuskan untuk segera membelinya?

Tidak. Mungkin hal ini yang bisa kamu lakukan juga sebelum benar-benar mengangkut alat ini ke rumahmu. 

Sebelum memutuskan membeli, saya sempatkan untuk mencoba versi digitalnya dulu dari playstore. Ternyata makin ke sini, saya rasa saya harus membelinya secara fisik. Saya menjadi lebih yakin.

Saya tidak tahu apakah toko musik di kota saya menjualnya atau tidak. Saya memlih berbelanja secara daring melalui marketplace. Tidak sulit mencari alat musik kalimba ini, karena jauh sebelum saya mengenalnya, sudah banyak orang yang belajar dan membelinya.

Tidak ingin mengambil pusing, saya memilih yang paling populer saja. Saya memesan kalimba pertama dari luar negeri. Lumayan juga soal harganya. Yang awalnya 330ribuan menjadi 220an saja.

Akan tetapi memang dari segi waktu harus bersabar. Bayangkan pemesanan tanggal 24 Juli baru sampai di tanggal 1 Agustus, lho. Cuma memang wajar sih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun