Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Bilang Maaf Tidak Harus Menunggu Salah Apalagi Lebaran

22 Mei 2020   23:34 Diperbarui: 22 Mei 2020   23:25 1775
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi | https://www.suara.com/

Jadilah pemaaf, perintahkanlah kepada apa yang ma'ruf, serta berpalinglah dari orang-orang yang belum mengerti." (QS. Al-A'raf ayat 199)

Apalagi idulfitri menjadi salah satu momen menciptakan pertemuan yang jarang terjadi. Misalnya saja seorang anak yang sedang merantau dengan orang tua di kampung halaman atau saudara jauh yang baru bisa berkumpul menunggu cuti.

Pertemuan-pertemuan yang langka sering kali berhasil diciptakan idulfitri, bisa menjadi kesempatan baik untuk saling bermaaf-maafan,kan?

Lalu pertanyaan lain muncul: bertemu saja jarang, apa gunanya minta maaf?

Seperti yang sudah disinggung, tidak ada salahnya untuk meminta maaf. Tidak harus menunggu salah dulu. Lagi pula arti maaf tidaklah harus dihubungkan dengan kesalahan. Tidak juga membuatmu terlihat lemah ketika mengatakannya.

Jika membuka kbbi untuk mencari makna maaf, kita akan menemukan ada tiga pengertiannya. Pertama, pembebasan seseorang dari hukuman (tuntutan, dendam dan sebagainya) karena kesalahan; Kedua, ungkapan permintaan ampun dan penyesalan; ketiga,ungkapan permintaan izin untuk melakukan sesuatu. Jadi makna maaf itu tidak sekadar hanya bentuk penyesalan atas sebuah hal yang keliru semata, kan?

Contohnya saja saat kita bertanya pada orang yang tidak kenal, kita bisa memakai kata "Maaf" untuk mengawalinya, kok.

Jangan Tunggu Salah dan Juga Lebaran

Oleh sebab itu, meminta maaf sebenarnya tidak perlu menunggu salah apalagi lebaran yang datangnya satu tahun sekali. Meminta maaf bisa dilakukan kapan saja. Lebih cepat mengakui salah lebih baik, tidak usah menumpuk kesalahan karena tidak akan membuatmu kaya raya.

Yang paling penting, jangan hanya sekadar kata-kata maaf, pun kamu harus memberikannya tulus dari  hati dan berusaha untuk tidak mengulangi jika pernah salah. Ya, walau sebagai manusia kita tidak luput dari kesalahan tetapi setidaknya kurangi, syukur-syukur menghindari untuk tidak lagi melakukan kesalahan yang sama. Jika salah-salahnya itu lagi itu lagi, rasanya bukan lagi salah tetapi memang sengaja tidak mau berubah deh.

Sudah menyiapkan kata-kata untuk meminta maaf pada mantanmu di lebaran ini? Momen nih momen. Minimal bisa jadi bahan obrolanmu. wkwk  

Inget sabtu masih puasa!

Salam,

Listhia H. Rahman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun