Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Healthy

GERMAS, Sebuah Upaya Gotong Royong Menekan Penyakit Zaman Now

16 Juli 2019   12:22 Diperbarui: 16 Juli 2019   12:24 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Permasalahan kesehatan yang sedang terjadi di Indonesia hari ini adalah penyakit infeksi, tingginya Penyakit tidak menular dan timbulnya penyakit yang sudah diatasi.

Hari ini, penyakit yang ada ternyata mengalami perkembangan. Bukan lagi yang menular dari satu orang ke orang lain, tetapi yang hanya terjadi pada individu itu sendiri atau penyakit tidak menular --selanjutnya disingkat dengan PTM.

Tidak seperti penyakit menular yang biasanya langsung terdeteksi, PTM mempunyai durasi yang panjang dan umumnya berkembang secara lambat. Jadi tahu-tahu sudah terkena dan bisa jadi sudah parah. Kronis.  PTM ini bukan tanpa sebab, kebanyakan timbul akibat kesalahan gaya hidup kita seperti kurang gerak dan pola makan yang tidak sehat (tinggi kalori, lemak, garam dan gula).

Menurut WHO, empat jenis PTM utama adalah (1) penyakit kardiovaskuler (penyakit jantung coroner, stroke), (2) kanker, (3) penyakit pernafasan kronis (asma dan penyakit paru obstruksi kronis) dan (4) diabetes.

Khususnya di Indonesia, perkembangan status kesehatan (soal penyakit) masyarakat bisa diketahui melalui laporan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) termasuk melihat data PTM yang dialami masyarakat. Menengok data Riskesdas 2013 misalnya. Data PTM yang dimunculkan dalam rapor besar tersebut adalah (1) asma; (2) penyakit paru obstruksi kronis (PPOK); (3) kanker; (4) DM; (5) hipertiroid; (6) hipertensi; (7) jantung koroner; (8) gagal jantung; (9) stroke; (10) gagal ginjal kronis; (11) batu ginjal; (12) penyakit sendi/rematik.

Jika dilihat dari penyakit dan daerah di Indonesia, berikut adalah daftar prevalensi PTM tertinggi berdasarkan daerah : asma terjadi di Sulawesi Tengah (7.8%), PPOK di Nusa Tenggara Timur (10%), Kanker di DI Yogyakarta (4.1%), Diabetes yang terdiagnosis dokter tertinggi di DI Yogyakarta (2,5%), hipertiroid di DI Yogyakara dan DKI Jakarta (masing-masing 0.7%), hipertensi tertinggi di Bangka Belitung (30.9%), Jantung coroner terdiagnosis dokter di Sulawesi Tengah (0.8%), gagal jantung terdiagnosis dokter tertinggi di DI Yogyakarta (0.25%), Stroke  berdasarkan diagnosis nakes(tengaa kesehatan) tertinggi di Sulawesi Utara (10,8%), gagal ginjal kronis terdiagnosis dokter di Sulawesi Tengah (0.5%), batu ginjal terdiagnosis dokter di DI Yogyakrata (1.2%) dan penyakit sendi berdasar diagnosis nakes di Bali (19.3%).

Melihat data di tahun 2013 dan data penyakit yang paling banyak dibiayai BPJS yang dikutip dari laman JawaPos.com yang terbit di tahun 2017, terlihat bahwa penyakit PTM yang paling banyak dibiayai BPJS adalah seperti gagal ginjal, kanker, jantung dan stroke. Ya, bukan hanya menjadi beban individu, PTM ini juga menjadi beban keuangan negara yang cukup berat jika angkanya terus saja menanjak.

Di tahun 2018, kembali Riskedas menunjukkan hasil terbaru kembali. Secara umum, diketahui trend PTM seperti diabetes melitus, hipertensi dan obesitas meningkat dibandingkan dengan Riskesdas 2013. Duh. 

GERMAS, Upaya Nyata Lebih Baik Mencegah daripada Mengobati

PTM bukan jadi masalah individu, buktinya pemerintah pun ikut turun tangan membantu.

Bukti peran pemerintah untuk turut menekan angka kejadian PTM di Indonesia adalah adanya GERMAS. Hal ini sesuai dengan  Instruksi Presiden No 1 tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dimana diharapkan seluruh komponen bangsa berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup. Jadi Presiden-lah yang memprakarsai gerakan ini,lho. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun