Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Khusus Cewek, Pedoman dalam Berkendara Motor Ini Penting Banget buat Golongan Kita

13 Juni 2019   22:39 Diperbarui: 16 Juni 2019   17:33 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi| unsplash.com

Karena bisa mengendarai motor saja tidak cukup

Kalau dilihat dari kepemilikan SIM, saya memang tergolong pemula. Baru memiliki sejak tiga tahun yang lalu. Namun untuk soal berkendara khususnya roda dua alias motor, bolehlah dikatakan sudah cukup berpengalaman dengan jam terbang yang cukup lumayan. 

Pulang pergi Temanggung-Semarang-Temanggung atau Temanggung-Jogja-Temanggung itu adalah jalur yang biasa saya lahap. Jarak keduanya hampir mirip, Sekitar 140 kilometer-an kalau nglaju -tetapi setelahnya welkom boyoken/nyeri punggung bagian bawah. HAHA.

Meski sempat tidak diizinkan karena orangtua merasa anaknya belum mantep, akhirnya memang baru diawal 2016 dengan kesungguhan dan modal nekat saya buktikan bahwa saya telah siap dan mampu menaklukan jalan raya yang sesungguhnya. 

Waktu itu adalah jalan arah Semarang, yang kalau boleh dikasih level itu sudah kategori ''hard'' karena saingannya bukan sekadar motor atau mobil, tetapi bus dan tronton panjang yang kalau mau diselip atau dibelakangnya suka bikin deg-degan. Dan Ya.. Alhamdulilah, berhasil saya buktikan.

Hal ini kemudian secara langsung membuat jam terbang saya makin terus bertambah sampai sekarang, jadi makin lihai walau tetap saja tidak bisa bergaya belut kalau macet-macetan. #eh

Setelah keberhasilan itu, kepercayaan orangtua untuk melepas anaknya (saya) turun ke jalan jadi makin tinggi. Saya sudah diperbolehkan kemana-mana asal harus tetap hati-hati. 

Hal-hal yang Biasa Saya Temui Ketika Berkendara
Sepanjang pengalaman berkendara roda dua, ada hal yang sudah sering kali saya temui. Awalnya memang sempat ingin menghindar, maklum bagi pengendara perempuan seperti saya yang tidak terlalu mengerti dunia otomotif inginnya tidak mau ribet dan tahu jalan saja. 

Namun namanya masalah memang tidak pernah bisa diatur kapan bisa datang, yang mau tidak mau kalau sudah terjadi harus saya atasi sebagai sebuah risiko.

Nah, berikut barangkali bisa jadi pedoman atau hal dasar untuk melakukan sesuatu bagi kalian terutama kaum yang segolongan (ciwik-ciwik) pengendara motor ya.

1/ Ban Bocor Kok Bisa Berkali-kali
Salah satu masalah paling favorit saya alami ketika naik motor adalah ban bocor.

Saking seringnya kejadian ban bocor tidak lagi hal yang mengagetkan dikalangan keluarga maupun lingkaran pertemanan. Ban motor saya yang sering bocor, teman yang jadi merasa bosan melihat saya pasang status WA. Sampai-sampai ada juga yang menawarkan untuk berdonasi ban tubeless saking terlalu gemes.

Awalnya saya juga terheran-heran mengapa kejadian ini suka banget saya alami. Sampai kemudian seorang bapak-bapak bengkel pernah menasihati saya bahwa ban bocor yang saya alami ini bisa terjadi karena saya tidak rutin mengecek kondisi ban. Padahal caranya tidak susah, tinggal dipencet-pencet gitu, biar tahu apakah udara didalam ban cukup atau memang sudah berkurang minta segera diisi.

Dari situ saya jadi mendapatkan pencerahan. Apa kata bapak bengkel bilang memang ada benarnya. Saya memang tipikal orang yang jarang atau bahkan masa bodoh dengan kondisi ban. Pokoknya asal jalan saja dan baru siuman kalau sudah terasa goyang-goyang tidak karuan. Sudah bocor parah. HAHA.

Jadi untuk pengendara motor cewek-cewek, jangan lupa untuk cek bannya ya.

2/ Lampu Depan yang Mendadak Mati, Duh!
Ada yang saya takutkan ketimbang bayangan mantan. Adalah ketika saya tidak melihat bayangan lampu depan saya ketika berada di belakang mobil. Yakin, itu lebih menakutkan.

Serius. Awalnya saya tidak peduli dengan komponen motor yang satu ini. Apalagi di zaman now, dimana motor matic biasanya sudah auto nyala tanpa perlu diatur lagi, paling urusan lampu jauh dekat saja. Hal yang kemudian membuat saya tidak terlalu memperhatikan karena merasa sudah auto.

Namun semuanya berubah sobat. Berubah ketika saya yang merasa tidak bersalah apa-apa tiba-tiba terkena razia gara-gara kasus lampu yang mendadak mati. Kezel. Ya, walaupun sudah otomatis menyala, lampu ini tidak lalu otomatis akan menyala terus menerus. Bisa mati entah karena putus kabel atau sudah tiba saatnya diganti.

Jadi saran untuk kalian, jangan lupa cek lampu motormu. Tidak hanya depan sih, yang lainnya juga. Jangan sampai seperti saya, tahu-tahu di Razia. Kirain prank padahal beneran.

3/ Oli yang Lupa diganti, Kapan ya?

Mbak, itu olinya mau diganti sekalian? | Eh, baru diganti tiga bulan yang lalu kok, Mas | Maaf mbak, kalau oli itu bisa diganti karena jarak tempuh | Oyayayaaa...

Penyakit saya dalam berkendara adalah lupa oli. Ya, sering kali saya baru tahu ketika sudah dipanggil mekanik ketika sedang pengecekan rutin.

Ganti oli ini penting dilakukan sebab fungsinya menjaga mesin kita. Dari mulai melumasi antar komponen sampai berperan mendinginkan mesin. Jadi jangan malas untuk mengganti oli jika sudah tiba waktunya, jangan sampai sudah rusak baru menyesalinya. Sayangi mesinmu!

Bagaimana nih ladies, Semoga 3 perwakilan masalah berkendara ini minimal bisa kita hadapi bersama-sama ya. 

Salam,

Listhia H. Rahman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun