Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Segar Artikel Utama FEATURED

Punya Keluhan Ini Selama Puasa? Ternyata Salah Kita Sendiri

27 Mei 2019   11:03 Diperbarui: 26 April 2021   10:47 1312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi diare. (sumber: SHUTTERSTOCK/ Tutatamafilm via kompas.com)

Rasanya baru kemarin hari pertama puasa, ternyata sudah memasuki 10 hari terakhir saja. Lalu, tiba-tiba sebentar lagi lebaran sudah menanti di depan mata. Bagaimana sejauh ini puasanya, membuat baik-baik saja atau malah sebaliknya?

Ya, puasa seharusnya membuat kamu menjadi lebih baik apalagi dari sisi kesehatan. Sebab selama puasa kita bisa memberi waktu tubuh terutama pencernaan untuk tidak bekerja sekeras biasanya, jadi punya waktu istirahat. 

Asalkan saat diperbolehkan untuk makan masih bisa mengendalikan, tidak lalu balas dendam. Kalau yang terjadi justru makan jadi lebih ya sama saja. Jadi timbul masalah yang tidak dikehendaki.

Ada banyak masalah kesehatan yang bisa timbul karena ulah kita, kesalahan dalam mengubah gaya hidup selama puasa  seperti dalam pola makan. 

Lebih khusus lagi soal waktu, jenis dan jumlah asupannya. Masalah yang timbul mulai dari kembung, sembelit, sakit kepala dan masalah klinis lainnya seperti berpengaruh juga pada tidur. Duh.

Melihat Penelitian yang Sudah Dilakukan
Sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2016 dengan judul "Nutritional Education Needs in Relation to Ramadan Fasting and Its Complications in Tehran, Iran" menjadi salah satu penemuan menarik karena salah satu bahasannya adalah mengenai komplikasi selama bulan puasa.

Hasil dari penelitian tersebut mengatakan bahwa kualitas tidur menurun, komplikasi gastrointestinal (berkaitan dengan pencernaan seperti haus, lapar, kembung, begah/perut terasa penuh, sembelit, mulas, lemah) dan sakit kepala meningkat pada subjek puasa.

Dalam peneltian yang serupa juga pernah dilaporkan bahwa komplikasi gastrointestinal terjadi pada 58.4% atau bisa dikatakan 1 dari 2 orang yang berpuasa akan mengalami komplikasi gastrointestinal. 

Di mana pada penelitian tersebut diketahui kembung dan rasa kenyang yang tidak nyaman (heaviness) di posisi teratas yaitu sebesar 19.9 persen dan diare di posisi terendah yaitu sebesar 0.06 persen.

Begitupula diketahui bahwa asupan kalori, karbohidrat, lemak, dan protein tinggi dalam diet selama Ramadan dikaitkan dengan beberapa komplikasi pencernaan dan kualitas tidur. Kok bisa ya?

Inilah Beberapa Kesalahan yang ditemukan pada Penelitian yang Juga Sering Kita Abaikan
Masih dalam penelitian yang sama. Dalam penelitian tersebut juga menemukan bahwa  asupan serat kurang dari 10gram/hari dikaitkan dengan peningkatan rasa haus dan lapar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun