Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Menulis Itu Candu Sekaligus Menyiksa

16 Februari 2019   22:31 Diperbarui: 17 Februari 2019   14:28 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketika menulis menjadi candu sekaligus menyiksa (Ilustrasi: unsplash.com)

"Udah tanggal ganjil nih, tulisan kamu mana?"

Eh. Ganti bulan, ganti juga aturan yang saya buat. Kalau bulan Januari lalu saya sempat berikrar untuk menulis ditiap tanggal yang tidak habis dibagi dua alias ganjil, di bulan yang kedua ini saya memutuskan untuk mengalihkan ditanggal sebaliknya, genap: seperti sekarang. Biar bervariasi! HAHA.

Mumpung bahas soal menulis --saya memang sengaja menggiringnya---pada tulisan kali ini saya jadi tertarik untuk membahas soal dunia kata-kata lagi. Seperti biasanya, soal tulis menulis memang tidak akan habis-habisnya meski terus digali, yang ada justru banyak temuan yang bisa dijadikan bahan semacam tak henti-hentinya menemukan harta karun. #apasih

Menulis itu Candu

Saya mungkin sudah berkali-kali mengakuinya. Namun, saya juga tak bosan untuk mengatakan dan lagi-lagi membahasnya,lagi.

Saya tidak pernah membayangkan, semenjak mulai menulis ternyata saya bisa sampai punya perasaan yang demikian: jatuh cinta yang teramat, sampai-sampai ada rasa sakit hati ketika saya lalu lupa tidak menulis. 

Ibarat kekasih yang tidak ingin ditinggal sendiri, saya pun takut kehilangan (maksudnya : lupa caranya menulis lagi) ketika saya memberi jarak yang terlampau, jadi jauh. Mungkin saya yang terlalu baper, sampai-sampai tulisan saja saya bisa sebegini payahnya, atau kamu juga? #caritemen

Ya, menulis ternyata begitu berdampak luar biasa. Candu yang tidak saya sesali, justru sesal jika saya tidak pernah melakukan.

...tapi Menyiksa

dan cukup menyakitkan. Di bagian mananya?

Di bagian ketika ide-ide menulis itu dengan lantangnya bermunculan tanpa komando. Pintarnya lagi, ide itu sering menutut untuk ditulis saat saya tidak siap apa-apa, membuat sesak di pikiran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun