Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Selain Tanda Sayang, Ini Lho Manfaat di Balik Cokelat dari Si Dia!

14 Februari 2019   14:59 Diperbarui: 14 Februari 2019   20:52 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cokelat ibarat jadi tanda kasih sayang yang bisa mewakilkan perasaan ketika kata-kata tidak cukup mengungkapkannya (Ilustrasi | hijabnheels.com)

Tidak sulit untuk mengetahui hari kasih sayang tiba, karena tandanya cukup nyata: cokelat yang diskon dan bunga---atau tiruannya---yang ikut bertebaran.

Di hari kasih sayang, pemandangan orang ramai-ramai memburu cokelat dan bunga sudah jadi hal yang lumrah. Bahkan bagi beberapa mungkin sudah menjadikan hal wajib yang harus dibeli ditanggal 14 Februari. 

Cokelat ibarat jadi tanda kasih sayang yang bisa mewakilkan perasaan ketika kata-kata tidak cukup mengungkapkannya. Ya, memberi atau membeli cokelat untuk diri sendiri memang tidak ada salahnya, apalagi harga yang ditawarkan biasanya juga lebih rendah dimoment yang hanya sekali dalam setahun. Mumpung! #eh

Sejarah mengapa harus cokelat atau bunga bukan bahasan yang saya tawarkan untuk tulisan kali ini. Yang saya ingin bagikan justru bagaimana jika kita membahas soal hal-hal terkait cokelat selain sebagai tanda sayang dari si dia? Yuks.

Mengenal Cokelat lebih Dekat

Cokelat berasal dari biji pohon kakao. Pohon ini biasanya tumbuh di daerah tropis, salah satunya Indonesia.

Kalau dilihat dari sejarahnya,cokelat ternyata cukup punya perjalanan yang panjang. Dikutip dari www.precisionnutrition.com, sekitar 250 sampai 900 Masehi, pohon kakao telah ditemukan dan dimanfaatkan oleh bangsa Maya. 

Pada waktu itu mereka juga sudah melakukan apa yang kita lakukan hari ini, yaitu memfrementasikan-memanggang-menggiling biji. Bedanya, bangsa Maya dahulu belum mengenal mesin seperti dalam film "Willy Wonka", sehingga mereka hanya mengkonsumsinya sebagai minuman. 

Waktu itu, kakao tidak sering dikonsumsi dan dianggap sebagai bagian dari ritual, bahkan saking berharganya kakao juga digunakan sebagai mata uang.

Seiring berjalannya waktu, revolusi industri turut mengubah "dunia percokelatan". Mesin-mesin canggih mulai diciptakan dan seiring dengan itu perusahaan cokelat pun mulai bermunculan. Perusahan cokelat diketahui mengalami kepopuleran sejak tahun 1980-an.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun