Mohon tunggu...
Sulistyana
Sulistyana Mohon Tunggu... -

PIAUD'16 UIN MALIKI MALANG

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Lima Cara Jitu Menarik Perhatian Anak

8 November 2017   19:30 Diperbarui: 8 November 2017   20:54 838
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dalam mendidik dan mengajar, seorang guru harus mampu menarik perhatian anak didik dan mengambil hatinya sehingga mereka merasa senang dan semangat dalam belajar serta betah berlama-lama bersama gurunya. Melakukan hal tersebut juga tidaklah mudah bagi seorang pengajar jika tidak memiliki modal atau cara dalam hal mengajar anak didiknya. Mendidik dan mengajar sama halnya dengan berdagang atau berjualan. 

Karena pada dasarnya sama - sama menarik perhatian. Jika seorang pedagang mereka berjualan dengan cara teriak - teriak menawarkan daganganya, terkadang mereka juga harus pintar - pintar menarik perhatian para pembeli atau pengunjung pasar. Sama halnya dengan seorang guru juga sama dengan para pedagang bedanya hanyalah konteks dan cara mereka berdgang dan menididik.

Makanya, seorang guru harus memiliki skill sebagai cara jitu baginya untuk menarik perhatian dan mengambil hati anak didiknya. Saya akan menjabarkan lima cara jitu untuk menarik perhatian anak. Yang pertama adalah senyum. Dalam mengajar dan berkomunikasi dengan anak didik guru harus mampu menghiasi bibirnya dengan senyuman dan memperindah tampilannya dengan wajah yang berseri. 

Dengan senyum akan membawa suasana kelas atau kegiatan belajar merasa nyaman karena senyum adalah kekuatan yang sangat luar biasa .Kedua, salam. Guru harus sering menyebarkan salam pada anak didiknya. Salam guru adalah ungkapan keselamatan seorang guru pada anak didiknya. Dengan mengungkapkan salam berarti guru telah mendoakan anak didiknya agar mendapatkan.

Ketiga, Sapa. Guru juga hendaknya suka menyapa anak didiknya. Dengan demikian anak didik merasa dihargai dan dimuliakan oleh gurunya.  Anak juga akan terbiasa menyapa dengan salam karena dia terbiasa melihat dan bahkan menjawab salam dari guru mereka setiap harinya, dengan kebiasaan tersebut anak juga bisa melakukannya dengan sendiri jika di luar kelas. Keempat, sopan santun. 

Guru hendaknya juga berlaku sopan santun sebagai bentuk keteladanan nyata bagi anak didik. Guru yang bersikap sopan dan berkata santun akan lebih disukai anak didik dari pada sebaliknya. Jika guru tidak bisa bertindak sopan santun apa yang akan terjadi pada seorang anak didiknya karena sopan santun adalah komponen yang sangat penti ng yang harus diberikan pada anak. Kelima, sabar. Sikap sabar sangat dibutuhkan guru dalam melaksanakan tugas yang amat berat ini. Guru harus bersabar dalam mendidik dan membimbing anak didik karena yang dihadapi guru adalah makhluk hidup dengan beragam sikap dan karakternya. Guru yang sabar menghadapi anak didik maka akan mudah kakinya melangkah dalam mengantarkan anak meraih prestasi. 

Karena tak semua guru memiliki kesabaran yang luar biasa. Sangat saya bangga dan bahkan saya anjungin jempol jika saya melihat seorang guru yang sangat lemah lembut dan penyabar dan saya pernah meihat dan bahkan pernah bercakap - cakap dengan beliau. Bagi saya guru tersebut inspirator saya karena saya sangat bahagia mendapatkan ilmu banyak dari beliau. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun