Mohon tunggu...
Lisna Yulia
Lisna Yulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

ISFP in here!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penanaman Spiritual Quotient pada Siswa Sekolah Dasar di Desa Cipongkor

20 Mei 2023   21:49 Diperbarui: 20 Mei 2023   21:58 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemberian materi pagi sebelum KBM di SDN Pasirajag, dok. pribadi

   Program Pengabdian Masyarakat (PPM) menjadi salah satu ajang Mahasiswa di Universitas Teknologi Digital (UTD) untuk meningkatkan rasa empati di lingkungan masyarakat. Dalam pelaksanaannya yang menjadi salah satu fokus penelitian kami adalah kualitas pendidikan di tingkat Sekolah Dasar. Hal yang menarik yaitu antusiasme peserta didik dalam kegiatan keagamaan.

Kecerdasan spiritual  (Spiritual Quotient) menjadi salah satu acuan penilaian setiap individu. penanaman nilai dan norma keagamaan adalah penting dalam mewujudkan pribadi yang berakhlak. 

  Hal ini dilakukan secara nyata oleh partisipan penelitian kami. Penanaman kecerdasan spiritual menjadi aturan 'tidak tertulis' di dua Sekolah Dasar yang bertempat di Desa Cipongkor, Cililin. Menciptakan insan yang taat beragama menjadi salah satu sarana dalam mewujudkan generasi cerdas yang berakhlakul karimah.

Pembiasaan sholat dhuha, pembacaan asmaul husna, serta tadarus bersama menjadi rutinitas setiap hari Jumat di SDN Pasirajag. Tidak jarang, salah satu siswa ditunjuk untuk tadarus mandiri ditengah teman-temannya.

Kegiatan Sanlat di SDN Harapan Jaya, dok. pribadi
Kegiatan Sanlat di SDN Harapan Jaya, dok. pribadi
   Begitu pula siswa dan siswi di SDN Harapan Jaya. Para siswa menjadikan sholawat sebagai hal yang paling disenangi. Mereka akan lebih semangat ketika melantunkan sholawat, seolah berlomba siapa yang paling lantang melantunkan rasa cinta dan rindu pada Rasul Allah melalui bait-bait sholawat. 

Adab terhadap sesama pun tetap dijaga dengan membantu teman yang kesulitan, tidak pernah mengejek teman yang memiliki kekurangan, tetap menjaga rasa hormat terhadap guru. Pembiasaan tersebut tidak lepas dari peran besar orang tua, keluarga, dan Bapak dan Ibu guru, serta pergaulan di lingkungan sosial.

Sesungguhnya orang yang terbaik di antara kalian ialah orang yang paling baik akhlaknya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun