Mohon tunggu...
Vriska Liska Sihombing
Vriska Liska Sihombing Mohon Tunggu... Human Resources - #perempuanadalahmasadepan

KOMUNITAS KARTINI INDONESIA (KOKASI) ig: @kokasi.id ig: @vriskaliskasihombing

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Selamat!! Alboin Samosir Terpilih Menjadi Ketua BEM Tahun 2018

15 Maret 2018   12:28 Diperbarui: 15 Maret 2018   13:33 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alboin Samosir (Sebelah Kanan)

Dalam pergaulan hidup sosial, Mahasiswa masuk dalam golongan menengah yang masih relatif bebas nilai. bebas yang dimaksud dalam hal ini adalah mahasiswa diharapkan obyektif dan tidak berpihakan, dan mahasiswa mampu mengembangkan paradigma kampus yang sehat. Mahasiswa menjadi orang yang diharapkan oleh mereka yang tidak apatis dan oleh mereka yang masih mau memberikan perhatian untuk  mahasiswa mengaplikasikan perannya di kampus. 

Alboin Samosir (Presidium Gerakan Kemasyarakatan) PMKRI Cab. Pematangsiantar
Alboin Samosir (Presidium Gerakan Kemasyarakatan) PMKRI Cab. Pematangsiantar
Pada hari rabu, 14 Maret 2018 saudara kami Alboin Samosir yang juga adalah teman satu kepengurusan di Dewan Pimpinan Cabang Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Pematangsiantar Santo Fransiskus dari Assisi yang saat ini sedang semester VI di Fakultas Hukum USI (Universitas Simalungun) Pematangsiantar, Terpilih menjadi Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum USI dengan perolehan suara sebanyak 107 suara dari total pemilih 201 peserta dan 2 kandidat.(selamat untuk kamu hehehe)

Sebagai ketua BEM-F selamat untuk mengontrol dan mengkoordinir kegiatan kemahasiswaan, menampung juga menyalurkan aspirasi mahasiswa untuk yang satu ini harapannya semoga ketua BEM-F benar-benar mampu menyalurkan aspirasi mahasiswa sesuai arah dan tujuannya,dan menetapkan peraturan dan kebijakan yang logis dan berterima serta melaporkan pertanggaungjawaban di akhir periode nantinya.

Disamping euforia kemenangan ini ada hal yang penting dicatat oleh ketua bem-f terpilih, disamping harus menjalankan tugas-tugas dan kewajibannya.  perlu kita refresh kembali tentang kejadian-kejadian penyimpangan apa yang sering terjadi di kampus dan praktek ketidakadilan yang sarat akan pembungkaman suara mahasiswa.  hal ini menjadi perhatian khusus  ketua bem untuk tetap berupaya mewujudkan keadilan sosial dan agar tetap menjaga kekondusifan warga kampus sehingga kampus tetap bisa dirasa menjadi rumah bagi mahasiswa itu sendiri.

Buku Karya Bg Ricardo Pangaribuan
Buku Karya Bg Ricardo Pangaribuan
Sedikit saya ceritakan tentang salah satu praktek ketidakadilan yang terjadi di kampus. kisah ini dialami langsung oleh Abang Ricardo Pangaribuan (Penulis Buku 'Pengabaian dalam Dunia Pendidikan') bahwa beliau merasakan langsung bagaimana dia menerima kenyataan di Drop Out (DO) oleh pihak kampus dimana tempat dia berharap akan mendapat gelar sarjana dari gedung kampus itu, tapi yang nyata adalah tidak demikian. beliau mendapati diri di DO dengan SK Pemecatan Mahasiswa dari pihak kampus secara tiba-tiba dan tanpa tahu  alasan apa yang menyebabkan beliau harus di DO.

Dengan kenyataan yang tidak masuk akal itu, beliau merasa menciptakan kekecewaan khusus bagi keluarganya dan merasa marah didalam diri mengingat sampai hari ini juga beliau belum mendapati alasan mengapa ia dipecat oleh pihak kampus. Sudah banyak upaya yang dilakukan untuk mencari kebenaran termasuk menggandeng LBH (Lembaga Bantuan Hukum) untuk kasus ini, dan menyurati pihak kampus namun yang ada pihak kampus malah tidak peduli dan tidak ada respon lain, selain hanya mengeluarkan surat pemecatan mahasiswa tersebut. 

Sampai diterbitkannya buku itu yang adalah testimoni  mewakili perasaan beliau terhadap kejanggalan-kejanggalan yang dirasa atas pemecatan dirinya dan berjanji untuk tetap akan mencari kebenaran dan membuat perlawanan terhadap pihak kampus yang mengabaikan suaranya juga surat-suratnya. pihak kampus terkesan diam dan membuat keputusan sepihak yang pada dasarnya itu tidaklah etis dan tidaklah baik membuat keputusan sepihak tanpa diketahui yang menerima keputusan.

Ini tidak akan Saya ceritaka panjang, intinya adalah pihak kampus (pengurus dan jajarannya) yang membungkam suara mahasiswa dan membuat keputusan sepihak. Ini adalah salah satu contoh bagaimana pihak kampus melakukan praktek ketidakadilan dan tidak menjamin mahasiswanya untuk merasakan rumah mahasiswa itu sendiri. Hal-hal seperti ini perlu mendapat perhatian dari ketua BEM-F juga ketua BEM-U, pihak kampus, dan dari masyarakat banyak. Bahwa di kampus harus tercipta kenyaman mahasiswa untuk memperoleh ilmu yang ingin didapat juga diberbagai aspek kehidupan lainnya, karena hal ini juga sudah menjadi ideologi berbangsa yang tertuang dalam butir-butir pancasila pasal lima "Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia"

Kembali ke ketua BEM-F terpilih saudara Alboin Samosir. Selamat mengemban tugas dan tetap semangat berkarya di kampus serta tetap menginspirasi kita semua.

akhir kata Ganbate dan Salute fo familia 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun