Mohon tunggu...
Lis Liseh
Lis Liseh Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker/Pengajar

Apoteker dan Pengajar di Pesantren Nurul Qarnain Jember | Tertarik dengan isu kesehatan, pendidikan dan filsafat | PMII | Fatayat NU. https://www.facebook.com/lis.liseh https://www.instagram.com/lisliseh

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Trouble Maker [Part 1]

8 Februari 2019   12:06 Diperbarui: 21 Maret 2019   11:54 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kalau cuma mau diem-dieman begini ngapain kamu mau aku ajak ke sini, Dit." Aku semakin kesal.

"Ya sudah, aku pulang duluan ya." Radit beranjak pergi meninggalkanku.

"Ya udah pergi saja sana, nggak perlu balik lagi. Lupain aja kalo kamu pernah kenal sama aku." Aku marah, kesal. Kok bisa aku punya pacar macam dia.

Dari kejauhan Radit menoleh ke arahku, aku kepalang seneng aja berharap dia akan kembali menghampiriku. Tapi ya, berharapku ketingggian sepertinya. Dia tetap melanjutkan langkahnya menuju sepeda motor matic-nya dan meninggalkan aku sendiri di tepi taman dengan wajah manyun, kesal. Oh, my Godness! Hubungan macam apa ini? 5 bulan menerimanya menjadi pacar dan perlakuannya masih sekaku ini? Dasar manusia batu.

Senja masih indah-indahnya, sayang jika aku lewatkan dan pulang mager gitu saja di rumah. Sembari menikmati pantulan sinar senja pada permukaan air danau, kubuka instagram dengan agak malas. Hanya scroll nggak jelas. 

Sampai pada suatu foto siluet seorang lelaki yang duduk sendiri dengan latar pemandangan di atas gunung  kala senja. Memberi kesan indah namun ekspresi galau yang disertai caption:

Apa itu cinta? Cinta, kenapa bisa meciptakan masalah? Padahal ia tak berwujud. Cinta sering dihubungkan dengan kesetiaan, penghianatan dan kegilaan. Bisakah kau menjelaskan itu semua?

Aku kenal dengan orang ini, namanya Radit. Tapi bukan Radit pacarku, Radit lain dari kota lain yang aku  kenal lewat medsos saja, belum pernah bertemu. Dengan cekatan aku membubuhi komentar pada postingannya.

Tidak perluu dijelaskan. Cukup dirasakan. Sebab cinta tak melulu tentang keindahan. Kadang dingin, kaku dan sunyi adalah bagian dari cinta yang tetap renyah dinikmati.

Tak  berapa lama, Radit memberikan balasan, namun via chat WA. Ya, kami sudah lumayan dekat sampai hampir setiap hari chat dan telfon. Kadang video call juga. Dalam kontakku, Radit yang ini aku beri nama My Prince. Kenapa? Karena selain dia ganteng, dia pandai bikin puisi dan pernah pula mengirimkan 3 eksemplar buku kumpulan puisinya yang baru saja diterbitkan, keren isinya, suka. Jadi ya, nggak salah dong jika aku berharap sebagai princess dan dia prince chraming-nya. Haha.

Aku sendiri tak faham apa itu cinta. Cinta bagiku tak dapat dirumuskan, bukan ilmiah, bukan pula sesuatu. Karena  cinta tak dapat di definisikan, ia sering membuat masalah. Kesetian timbul karena cinta, pengkhianatan timbul karena hilangnya cinta dan kegilaan timbul karena cinta yang tak terkontrol.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun