Mohon tunggu...
Nur Khalisha Syamsi
Nur Khalisha Syamsi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa di Universitas Airlangga

-

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Relevansi Genre Bacaan dengan Tingkat Elegan Seseorang

9 Juni 2022   23:16 Diperbarui: 9 Juni 2022   23:32 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia terkenal dengan keindahan alam dan budayanya. Tetapi ternyata dalam hal minat baca, data dari UNESCO memaparkan bahwa Indonesia menepati peringkat kedua dari bawah. Hal tersebut tentu sangatlah menyedihkan, karena kegiatan membaca harusnya menjadi budaya yang menyenangkan. 

Padahal pada kenyataannya saat ini akses untuk membaca sudah sangat mudah. Kegiatan membaca bisa dilakukan di mana saja dan tidak harus menggunakan buku fisik, karena saat ini sudah ada buku elektronik yang bisa dibaca melalui gadget yang telah dimiliki oleh kebanyakan masyarakat Indonesia. 

Selain itu, saat ini keberadaan perpustakaan juga semakin banyak. Semakin banyak kelompok yang membuka perpustakaan, termasuk di pelosok-pelosok desa. Hal tersebut membuktikan bahwa semakin banyak masyarakat yang peduli dengan literasi di Indonesia. 

Selain masalah minat baca yang rendah, ternyata seseorang yang memiliki hobi membaca buku masih mengalami pengalaman tidak menyenangkan di tengah masyarakat. Masyarakat memiliki stigma bahwa seseorang akan semakin terlihat elegan apabila buku yang dibacanya memiliki topik yang berbobot. 

Topik yang berbobot tersebut juga memiliki kriteria seperti misalnya buku non fiksi bergenre pengembangan diri, buku yang berisi berbagai teori, buku dengan topik ilmiah, dan sebagainya. Stigma masyarakat tentang buku bacaan tersebut tentu saja dapat menyebabkan seseorang semakin enggan untuk membaca buku karena ketakutan akan genre bacaannya yang dianggap tidak elegan. 

Pada kenyataannya, hal pertama untuk membiasakan dan membuat seseorang membaca buku tentu saja dimulai dengan genre buku yang disukai.

Masyarakat menganggap seseorang yang menyukai beberapa genre bacaan yang dinilai “tidak elegan” masih dianggap belum membaca buku bahkan kegiatan membaca bukunya dianggap sia-sia. Beberapa genre buku bacaan yang dianggap “tidak elegan” tersebut contohnya seperti buku novel fiksi dengan genre romansa, remaja, fantasi, dan semacamnya. 

Stigma genre buku bacaan tersebut juga bisa menyebabkan seseorang malu untuk membaca buku di tempat umum karena merasa buku bacaannya “tidak elegan”. Padahal seseorang yang memiliki hobi membaca buku biasanya bisa membaca buku di manapun, sekalipun di tempat umum. 

Membaca buku di tempat umum juga dapat menumbuhkan ketertarikan membaca untuk orang lain yang melihatnya, sehingga menjadi salah satu cara untuk memperbaiki masalah minat baca di Indonesia.

Seharusnya membaca adalah hal yang menyenangkan agar masyarakat bisa menjadikan membaca sebagai kegiatan rutin sehari-hari. Tujuan seseorang membaca buku pun tidak melulu tentang mencari ilmu baru sehingga membuat otak harus berpikir keras, tetapi bisa juga untuk mencari kesenangan dan ketenangan sehingga membaca buku dapat dijadikan hiburan. 

Meskipun dijadikan sebagai hiburan, membaca tetaplah memiliki banyak manfaat. Membaca dapat menstimulasi mental seseorang bahkan beberapa penelitian menyebutkan bahwa membaca bisa mencegah penyakit alzheimer dan demensia. Seseorang yang menggunakan membaca sebagai hiburan juga telah memilih pilihan yang pas karena membaca beberapa menit saja sudah bisa menekan perkembangan hormon kristol yaitu hormon stress. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun