Mohon tunggu...
Lisa Selvia M.
Lisa Selvia M. Mohon Tunggu... Freelancer - Literasi antara diriku, dirimu, dirinya

Anti makanan tidak enak | Suka ke tempat unik yang dekat-dekat | Emosi kalau nemu hoaks

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Mobil Mogok, Padahal Baru Ganti Aki 3 Bulan

3 Oktober 2019   12:55 Diperbarui: 3 Oktober 2019   15:58 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alternator penyebab mobil mogok (dok. penulis)

Lampu di Odometer tampak meredup, sementara lampu di radio tampak berkedip-kedip walau dalam keadaan stand by, tidak dinyalakan. Sempat kejadian, lampu sorot depan mati. Tanda-tanda ini memang membuat saya curiga. Pasti ada suatu hal yang tidak beres pada kendaraan roda empat yang sedang saya kendarai ini. Hal ini berlangsung juga tidak lama, mungkin hanya dalam kisaran waktu 1 jam saja.

Karena ada kepentingan untuk melakukan transaksi ATM, maka saya tidak langsung berkendara ke rumah. Mampirlah ke pompa bensin dekat rumah yang mempunyai ATM, saya parkir. Tetapi tidak mematikan mesin kendaraan karena hendak mengecek kondisi lampu depan mobil mati atau tidak. Ternyata memang mati.

Untunglah saya tiba dengan selamat. Jarak yang ditempuh tadi lumayan kisaran 8 KM. Karena sangat berbahaya jika mengendarai dengan keadaan lampu mati. Yaitu, bisa menyebabkan orang tidak menyadari keberadaan kendaraan kita. Lalu, pada saat menginjak rem, maka lampu rem juga tidak menyala. Akibatnya bisa menyebabkan pengendara di belakang kaget, sehingga menabrak kendaraan di depan mereka.

Seusai mematikan mesin, saya mencoba menstater kembali. Dan, mobil tidak bisa menyala. Membuat saya pusing tujuh keliling karena area pompa bensin ramai dengan hilir mudik kendaraan. Takut ketika mobil didorong, bisa menabrak mobil atau motor. Untungnya, waktu kejadian pukul 11 malam. Jadi setelah menunggu kurang lebih satu jam, tampak suasana mulai melenggang.

Beberapa saat kemudian, saya disapa salah satu petugas SPBU yang sudah bersiap-siap pulang. "Mobilnya mogok, Mbak?" tanyanya. Saya mengiyakan. Sambil bercerita bahwa mobil ini baru ganti aki sekitar tiga bulan yang lalu. Memang agak aneh jika disebabkan oleh aki. Tapi tidak menutup kemungkinan saya mendapatkan aki kering dengan kualitas tidak bagus. Hal ini agak menenangkan saya, karena masih ada garansi dari toko langganan selama 6 bulan.

Berhubung mobil ini manual, jadi tidak masalah dinyalakan dengan cara didorong. Tak lama kemudian sang petugas tadi membawa teman-teman untuk membantu aksi mendorong. Langsung saja mobil dieksekusi, dalam hitungan detik, saya hampir menabrak motor di depan.

Haelah, apa si pengemudi motor tidak melihat kami sedang bersusah payah sedang mendorong mobil? Justru motornya mundur mendekati mobil. Para lelaki yang mendorong di belakang tampak sewot, langsung bertanya mengapa saya menginjak rem, karena mereka tidak bisa melihat motor tersebut.

Setelah insiden kecil tadi, usaha menyalakan mobil sukses dilakukan dalam tempo singkat. Tak heran, mungkin mereka ahli dalam mendorong mobil. Karena memang ada triknya, tidak bisa sembarang mendorong. Berhubung mobil saya masuk dalam kategori berat, jadi tidak bisa didorong pelan-pelan. Harus ada sentakan.

Bingung, mau ke bengkel. Tapi lampu depan mati. Takut ditilang, sial-sial bisa berakibat mengalami kecelakaan. Setelah berkonsultasi dengan orang berkompeten dalam hal ini. Mobil, berakhir di garasi rumah. Tinggal memikirnya, besok bagaimana susahnya mengeluarkan dan mendorong.

Pagi hari, mendapat kabar bahwa orang bengkel akan datang ke rumah untuk mengecek kondisi mobil. Istilah ini, biasa disebut storing. Hal ini lebih murah dibandingkan memanggil derek. Perkiraan harga 500.000 untuk layanan jasa memanggil montir langsung ke TKP. 

Jika memanggil derek gendong, perkiraan paling murah Rp600.000. Untuk harga wajarnya Rp.800.000 berlaku hanya untuk daerah Jakarta. Memang, bengkel langganan saya jaraknya cukup jauh dari rumah, sekitar 30 KM. Walau masih di daerah Jakarta. Tapi letaknya bisa dikatakan dari ujung ke ujung. Yaiyalah, Rumah saya di Jakarta Utara, sementara bengkel di Jakarta Selatan. Tepatnya daerah Jalan Radio Dalam.

Sore hari, ponsel saya berdering. Orang bengkel yang biasa menangani mobil Eropa sudah berada di depan rumah. Khusus yang datang adalah Ardi, wakil dua kepala bengkel, lulusan sekolah Mekanik Mercedes-Benz. Ditemani pegawai lainnya, bernama Madi yang memang sudah mengetahui rumah saya. Tak lama kemudian mereka menurunkan peralatan dari mobil. Untuk mengecek apakah masalah yang dialami oleh kendaraan. Mungkinkah disebabkan oleh aki atau yang lainnya?

Aki mobil saya diisi kembali mengunakan jumper. Tetap, aki tidak bisa diisi. Langsung diambil kesimpulan ternyata alternatorlah yang bermasalah. Pantas, tanda-tandanya aneh dari biasanya. Berhubung mobil saya ini hobi ganti aki. Tidak heran, jika tiap tahun harus diganti. Jadi sudah biasa mengalami mogok diakibatkan aki.

Oleh karena itu, saya selalu sigap untuk mengecek waktu pemakaian. Apakah sudah waktunya diganti atau tidak. Diawali dengan beberapa tanda-tanda. Seperti ketika dinyalakan pertama kali, agak sulit. Jika sempat tidak bisa dinyalakan pada percobaan pertama. Lalu pada saat kedua kali bisa. Itu sudah tanda-tanda aki, sudah waktunya diganti. Yaitu, sempat terjadi kegagalan menyalakan  mobil.

Mengenai alternator, saya langsung tanya kepada Madi, berhubung Ardi sedang sibuk melepaskan alternator dari mobil. Apa pengaruhnya dengan aki mobil? Menurut penjelasannya, jika alternator rusak, maka aki tidak bisa menyalurkan listrik ke bagian-bagian kendaraan yang membutuhkan energi ini.

Nah, jika alternator mengalami kerusakan ada dua pilihan. Bisa dibetulkan apabila memang kondisi memungkinkan. Tetapi tetap membutuhkan biaya yang cukup besar di angka minimal satu juta rupiah untuk kendaraan keluaran Hyundai. Mengenai harga, tergantung merk dan tipe kendaraan. Apabila kerusakan sudah terlalu parah, maka alternator harus diganti yang baru.

Esok hari, saya mendapat kabar alternator bisa direparasi. Hal ini tidak membutuhkan waktu yang lama. Yang menjadi masalah adalah kendaraan storing mereka tidak bisa datang, terkendala terbentur waktu terkena kawasan ganjil genap. Terpaksa menunggu satu hari lagi.

Hari berganti, orang bengkel datang kembali pada siang hari menjelang sore hari. Dalam kurun waktu tidak sampai satu jam, mobil saya beres. Sudah bisa dikendarai kembali. (***)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun