Mohon tunggu...
Lisa Selvia M.
Lisa Selvia M. Mohon Tunggu... Freelancer - Literasi antara diriku, dirimu, dirinya

Anti makanan tidak enak | Suka ke tempat unik yang dekat-dekat | Emosi kalau nemu hoaks

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Pameran Lukisan Lempad, Dimulai dari Kegelapan yang Menakjubkan

26 Juni 2019   07:38 Diperbarui: 26 Juni 2019   07:47 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. penulis (gambar dari buku ttg Lempad)

Pada periode awal karya Lempad terilhami dari cerita klasik, secara perlahan-lahan berkembang ke gaya yang lebih bebas, yaitu mengenai kehidupan sehari-hari khas Bali. Dimaksudkan dunia spiritual berbaur harmonis dengan rutinitas sehari-hari.

Goresan-goresannya khas, terlihat sederhana tapi unik. Kerap menggunakan warna hitam di atas kertas putih serta mampu menonjolkan kekuatan garis.Warna hanya digunakan untuk memperkuat aksen tertentu.

 Beberapa warna yang digunakan adalah merah, putih dan hitam serta sedikit aksen emas yang adalah bentuk penghayatan nilau filosofi Tri Datu (merah, putih, dan hitam) berpadu dengan nilai keilahian yang disimbolkan oleh prada (emas).

Sosok Lempad (dok. penulis)
Sosok Lempad (dok. penulis)
Pameran Karya Lempad

Sastra dari Indonesia yang terkenal dalam dunia internasional adalah Serat Centhini dan La Galigo, puisi epos penciptaan. Hasil karya Lempad adalah simbol budaya Bali sebagai jendela unggulan Indonesia menuju dunia.

Pameran ini berkonsep memperkenalkan karya-karya Lempad dengan jiwa Balinya namun pikiran dan karya bersifat universal. Berkesenian bagi seniman yang pernah mendapatkan penghargaan dari pemerintah RI pada saat HUT RI ke-25 adalah "ngayah", suatu konsep yang sudah banyak ditinggalkan di jaman sekarang, ketika berkesenian sebagai mata pencaharian. 

Penghargaan yang dia dapatkan dari pemerintah RI dalam bentuk medali emas dan uang sejumlah Rp100.000. Uang tersebut diberikan kepada cucunya untuk membeli motor. Bagi Lempad berkesenian adalah jalan spiritual.

Karya-karya beliau yang ditinggalkan banyak dalam keadaan seperti belum selesai, namun hal ini adalah kesengajaan. Ia percaya "selesai" adalah milik Tuhan, dan dengan karya yang diselesaikan, ia berharap generasi berikutnya akan menyelesaikan, sehingga tradisi akan terus terpelihara.

Hal ini membuat saya bertanya kepada Gde Rai, "Apakah ada karya Lempad yang diselesaikan oleh orang lain ?" ternyata saat ini belum ada yang berani melakukan hal ini karena sulit. Lagi pula pada jaman itu seni diibaratkan meditasi, benar-benar menjiwai.

Bagi seorang pribadi Agung Rai, dia senang pameran mengenai Lempad diadakan karena dia adalah sosok seorang non akademis. Lempad tidak bisa membaca karena ia tidak bersekolah secara formal. Jadi, cara menuliskan nama di lukisan dengan mencontoh.

Unik bukan kehidupan seorang seniman asal Bali ? Wajar memang beliau dikatakan sebagai seorang maestro. Tak heran kalau Jean Couteau mengatakan Lempad adalah seorang genius. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun