Mohon tunggu...
Lisa Selvia M.
Lisa Selvia M. Mohon Tunggu... Freelancer - Literasi antara diriku, dirimu, dirinya

Anti makanan tidak enak | Suka ke tempat unik yang dekat-dekat | Emosi kalau nemu hoaks

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Suka Duka Ketika Pencoblosan

10 Mei 2019   08:50 Diperbarui: 10 Mei 2019   09:22 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana pada saat mengantri pencoblosan (dok. penulis)

Bahkan lebih tidak sopan, mereka sibuk menentang KPU yang sudah sangat berpengalaman mengadakan pemilu di negara kita yang sangat luas dan beragam permasalahan ini. Tidak menghargai ada ratusan orang gugur demi melaksanakan pemilu kita. Yang saya membuat saya terpesona adalah komentar seorang yang tidak berani pulang ke Indonesia mengatakan agar KPU menghentikan penghitungan suara karena disinyalir curang.

Rasanya saya ingin berteriak "Siapa elo ? Buronan yang ngga berani pulang kok dengan lancangnya berkata seperti itu ? Sedang halu ye !!!" Kalau bisa sambil kasih kaca yang super besar, agar bisa dia berkaca, dasar provokator perusak persatuan negara !!! Mohon maaf kalau kata-kata saya cenderung kasar.

Saya sadar tinggal di negara Indonesia.  Harus taat kepada UUD yang berlaku. Kita wajib menghormati hasil KPU. Memang mungkin ada  oknum-oknum yang adalah petugas. Tapi kalau menemukan penyimpangan harap lakukan sesuai prosedur yang berlaku. Bukan hanya teriak curang sana-sini tanpa alasan yang jelas. Di mana letak kecurangannya, monggo, silahkan berikan bukti.

Kalau menurut pengalaman dari tetangga-tetangga dan teman-teman saya, justru pihak kami #01 yang merasa dicurangi. Tapi kami bertindak, bukan hanya "nyinyir" tidak jelas. Yang lebih takjub lagi, pendukung #02 dengan liciknya mengancam menggunakan "people power" dan perang.

Ah sudahlah, semoga di bulan ramadan ini mereka bisa sadar. Mari kita doakan semoga mereka kembali ke jalan yang benar, menuju Indonesia bersatu. Amin.

(***)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun