Kamis (17/01/2019) diadakan debat capres pertama. Saya tidak sengaja menonton karena sedang berkunjung ke tempat yang sedang menonton acara ini layar TV.
Blunder ini berawal dari paslon 01, Joko Widodo mengingatkan perkataan Paslon 02 yaitu Prabowo Subianto mengenai korupsi di Indonesia sudah stadium 4. Walau pun Jokowi sebagai pihak penanya tidak setuju pernyataan ini.
Pertanyaan yang diajukan sambil mengeluarkan gerakan tangan menunjuk-nunjuk kepada paslon 02 "Tapi menurut ICW, partai yang Bapak pimpin termasuk yang paling banyak mencalonkan mantan koruptor atau mantan napi korupsi, yang saya tahu caleg itu yang tanda tangan adalah ketua umumnya berarti Pak Prabowo yang tanda tangan. Bagaimana Bapak Prabowo menjelaskan mengenai ini?
"Itu mungkin ICW, tapi saya belum dapat laporan itu dan benar-benar sangat subyektif, saya tidak setuju itu. Saya seleksi caleg-caleg tersebut. Kalau ada bukti silahkan lapor kepada kami", jawab Prabowo yang adalah Ketua Dewan Pembina Gerindra.
Mendengar jawaban tersebut membuat saya kaget. Kok bisa-bisanya mengatakan Indonesia Corruption Watch (ICW) subyektif ? Setelah mengatakan tidak percaya terhadap lembaga penyelenggara Pemilu, sekarang ICW juga kena getahnya.
Tapi mengapa kepada Ratna Sarumpaet yang bisa saya beri gelar Ratu hoaks terfavorit tahun 2018, begitu mudah terperdaya. Setelah kenyataan berbicara mengenai muka lebam akibat operasi plastik dan viral di mana-mana, bukan karena dipukuli barulah meminta maaf.
Padahal kalau dicek pada situs resmi Gerindra, ICW mengakui Gerindra adalah partai politik dengan transparansi proses dan transparansi keuangan terbaik. Mungkinkah ICW mengeluarkan pengakuan ini secara subyektif?
Lalu jawaban lanjutan yang diberikan seolah-olah mengambang. Saya tidak mengerti sebagai orang awam. Malah Prabowo mengeluarkan penyataan "Saya jamin Partai Gerinda akan melawan korupsi sampai ke akar-akarnya. Kalau ada Partai Gerinda yang korupsi, saya yang akan masukin ke penjara sendiri."
Lalu Jokowi yang partai pengusungnya PDI-P dimana menurut data ICW tidak ada caleg mantan koruptor, merasa Paslon 02 tidak mengerti pertanyaan yang diajukan maka diulang lagi dan dipertegas.Â
Intinya mengapa di partai Gerindra ada caleg mantan koruptor , bahkan ada 6. Yang tanda tangan adalah Ketua Umum atau sekjen. Mengapa mereka bisa diloloskan?
Prabowo sudah mau langsung menjawab tapi belum diperbolehkan, karena untuk debat seperti ini ada peraturan-peraturan khusus mengenai waktu.Â