Mohon tunggu...
Lisa Noor Humaidah
Lisa Noor Humaidah Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat buku dan tulisan

Tertarik pada ilmu sosial, sejarah, sastra dan cerita kehidupan. Bisa juga dijumpai di https://lisanoorhumaidah.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan featured

Belajar dari Pengalaman Transgender

27 Desember 2019   07:31 Diperbarui: 5 Mei 2020   09:38 3154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: sohu.com

Berikut beberapa pengertian umum yang penting kita ketahui dari edisi khusus National Geographic (2017) yang mengangkat tema tentang Gender Revolution:

  • Identitas gender: biasanya muncul pada usia tiga tahun. Tahapan dimana kita merasa menjadi perempuan, laki-laki, atau bahkan cair karena ada pada keduanya. Cisgender adalah istilah untuk menunjukan identitas jenis kelamin sesuai dengan jenis kelamin waktu lahir, laki-laki atau perempuan.
  • Jenis kelamin (biological sex): jenis kelamin ditentukan pada sebuah spektrum, dengan alat kelamin, kromosom, alat reproduksi (testis/ovarium), dan hormon yang memainkan fungsi pembentukan. Umumnya kondisi ini akan menentukan jenis kelamin laki-laki (kromosom XY) atau perempuan (kromosom XX) namun kurang lebih 1 dari 100 masuk dalam kategori pembentukan antara laki-laki dan perempuan karena kombinasi kromosom, dan proses alami medis yang terjadi pada saat pembentukan (intersex).
  • Ekspresi gender adalah ekspresi seseorang melalui pakaian yang dikenakan, perilaku, Bahasa dan penampilan-penampilan luar yang lain. Ekspresi tersebut apakah menunjukan atau masuk dalam kategori maskulin, feminine atau androgini (kombinasi antara feminine dan maskulin atau ekspresi gender yang biasa kita terima/lihat).  

Penting untuk dipahami dari pengertian-pengertian yang dijelaskan di atas, tidak menentukan soal orientasi seksual. Misalnya jenis kelamin perempuan yang berpenampilan androgini pasti menyukai sesama jenis perempuan.

Atau laki-laki yang berpenampilan feminin akan menyukai sesama laki-laki (yang lebih maskulin, misalnya), belum tentu. Pilihan seksual pada tahapan tertentu sangat ditentukan oleh pilihan dan kecenderungan masing-masing individu.

Memahami transgender seringkali sarat stigma. Hal tersebut ditekankan oleh Mbak Merlyn dalam video di atas. Tidak memahami karena tidak pernah berbaur atau bicara langsung.

Sehingga yang terjadi, mengartikan sendiri. Menyimpulkan sendiri. Dan apalagi menjadi berbeda selalu tidak mudah. Padahal itu bukan atas keinginan dan kehendak sendiri.

Merlyn dilahirkan dengan jenis kelamin laki-laki bernama Aryo Pamungkas. Ia anak bungsu dari total empat bersaudara. Ia bercerita sejak usia empat tahun ia merasa berbeda karena lebih cenderung merasa perempuan daripada laki-laki. Walaupun ia merasa karakternya adalah tomboy.

Pada saat duduk di bangku SMP, ia pernah mencoba berpacaran dengan perempuan namun ia tak merasakan apa-apa. Usia 22 tahun ia mulai menunjukkan dirinya sebagai transgender/waria. Ia terlibat aktif dalam kegiatan kemanusiaan dan memperjuangkan hak-hak waria termasuk untuk kegiatan pencegahan HIV-AIDS.

Ia juga memenangkan berbagai kontes berturut-turut sebagai Ratu Waria Indonesia, Top Model Waria Indonesia, dan Putri Waria Indonesia. 

Ia berhenti ikut kontes setelah berusia 33 tahun dan lebih banyak melakukan kegiatan sosial dan memperjuangkan hak asasi waria sebagai manusia dengan bergabung ke PKBI sampai sekarang. 

Survey Transgender di Amerika Serikat

Praktek diskriminatif terhadap transgender terjadi juga di negara lain seperti di Amerika Serikat. Mereka melakukan survey untuk mengetahui tentang situasi yang dihadapi transgender. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun