Mohon tunggu...
Lisa Nazifah
Lisa Nazifah Mohon Tunggu... Dosen - Best version of me

Seorang ibu yang merangkap pelayan publik, dosen, insinyur, penyuluh anti korupsi yang sesekali suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Trip

Dusseldorf (1)

18 Januari 2021   12:49 Diperbarui: 18 Januari 2021   13:03 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

DUSSELDORF

Terengah-engah saya berlari keluar kabin menuju lorong kedatangan. Tak terbayang jika tertinggal penerbangan berikutnya hanya karena penerbangan sebelumnya yang delay 1 jam lebih.

Segera saya menyerahkan dokumen pada petugas. Lalu sayup terdengar nama saya dipanggil melalui pengeras suara bahwa penerbangan selanjutnya akan segera brgkt dan saya diminta segera masuk pesawat. Saya kaget dan meminta petugas utk segera.

Tapi petugas terlihat bingung melihat dokumen saya. Dia bilang kalau ada yg salah dgn itinerari saya. Dusseldorf bukan kota transit katanya, saya tdk boleh ada di sini karena tidak punya Visa Schengen.

Saya melongo. Kok bisa? Saya tdk tau apa-apa. Ini perjalanan pertama saya sendirian di negeri orang. Saya diminta menghadap pihak maskapai dan imigrasi. Bermodal bahasa inggris seadanya, saya berusaha menjelaskan tanpa jeda.

"Ini bukan salah saya. Saya memesan tiket dari Newcastle UK ke Jakarta di travel resmi. Mereka yg membuatkan itinerari dan mereka tau kalau saya cuma punya visa UK, tidak punya Schengen."
Terus berulang, itu yg saya sampaikan.

"None of this is my mistake. I know nothing about this. The agency should have known if something is wrong."

Petugas maskapai dan imigrasi yg awalnya ragu tampak mulai memahami apa yg saya sampaikan. Jantung saya masih berdegup kencang. Bagaimana tidak, berurusan dg imigrasi di negara antah berantah, tak kenal siapapun dan kemampuan berbahasa terbatas sudah cukup membuat saya panik.

Alhamdulillah, pihak maskapai mengatakan ini kesalahan agen travel. Lalu saya bagaimana? Karena penerbangan yg seharusnya membawa saya sudah lepas landas. Pihak imigrasi memutuskan utk menerbitkan Schengen yg berlaku 1 hari. Esok, urusan perubahan itinerari menjadi pe-er saya berikutnya.

Malam itu saya harus menginap di bandara. Kabar baik, pihak maskapai melihat ada kesalahan mereka dlm hal ini dan saya dihadiahi voucher menginap di hotel transit bandara.

Jadilah malam itu saya menginap di Dusseldorf bermodalkan Schengen tulis tangan yg berlaku 1 hari. What an experience! Sayang, visa schengen bersejarah itu ga ketemu entah dimana

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun