Mohon tunggu...
Lipur Sari
Lipur Sari Mohon Tunggu... Lainnya - Perempuan

Seorang Ibu rumah tangga yang menyukai alam

Selanjutnya

Tutup

Music

Tirtonadi Ngajak Nostalgi

18 Juli 2022   10:32 Diperbarui: 18 Juli 2022   13:50 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menjilat Matahari sebagai lagu pembuka (foto: Lipur)

Terminal Tirtonadi adalah terminal bus tipe A terbesar di kota Solo. Berlokasi di seberang Kali Pepe. Keberadaannya menggantikan Terminal Harjodaksino yang sudah tidak layak lagi. Terminal Tirtonadi mulai beroperasi sejak tahun 1975. 

Dari tahun tersebut sampai sekarang tentu saja sudah sangat banyak perubahan dan perkembangannya. Baik sisi sarana prasarana maupun pelayanan. Bertolak dari sejarah panjang tersebut, maka atas kerjasama antara Kementerian Perhubungan, Karang Taruna Nasional dan Karang Taruna Kota Surakarta mengundang Godbless untuk manggung di Hall Convention Tirtonadi pada hari Minggu, 17 Juli 2022.

Sekitar jam 18.00 wib penonton mulai berdatangan. Dengan melalui tahap pengecekan tiket, keamanan sampai protokol kesehatan. Dan bisa dikatakan 95% penonton menggunakan atasan hitam, sehingga membuat suasana di dalam Hall Tirtoadi menjadi berbeda. 

Diawali dengan persembahan beberapa buah lagu dari The Sanga. Antara lain Hey Jude, Viva la Vida dan Bohemian Rhapsody. Dari lagu-lagu tersebut, penonton sudah terbawa aura rock. 

Baru sekitar jam 20.00-an wib, Godbless naik panggung. Diawali dengan petikan gitar khas Ian Antono yang membawakan lagi Bagimu Negeri. Sebagian penontonpun ikut menyanyikan lagi tersebut. 

Tepuk tangan dan sorak sorai penonton semakin membahana ketika satu persatu personil Godbless muncul ke atas panggung. Donny Fattah, Abadi Soeman dan Fajar Satriatama. Apalagi saat Ahmad Albar sang vokalis. 

Dibuka dengan lagu Menjilat Matahari, performa Godblees sudah memukau penonton. Disusul dengan lagu lain seperti Syair Kehidupan, Kehidupan, Panggung Sandiwara, Musisi,Bis Kota, Rumah Kita dan ditutup dengan Semut Hitam. 

Namun, karena antusiasme penonton yang masih menginginkan Godbless, akhirnya satu lagu lagi dinyayikan. Dari semua lagu lawas yang dibawakan penonton ikut bernyanyi. Tirtonadi benar-benar mampu mengajak bernostalgi. 

Dari keseluruhan performa Godbless semalem, memang membuktikan bahwa grup band rock tersebut adalah legend di negeri ini. Ciri khas dan stamina sang vokalis mampu menghiponis. Ditambah aura Ian Antono, Abadi Soesman dan gebukan dram Fajar Satriatama. 

Meskipun Donny Fattah bisa dikatakan baru sembuh dari sakitnya, namun energi positif penonton malam itu bisa menjadi "obat" spesial buatnya. Dan harus diakui sound system dan lighting sangat membantu pentas Godbless menjadi semakin hidup dan berbicara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun