Mohon tunggu...
Lipul El Pupaka
Lipul El Pupaka Mohon Tunggu... Wiraswasta - lagi malas malasnya

ini bio belum diisi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lagi, Tuhan Naik Pitam (?)

18 Januari 2014   15:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:42 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1390033781699099968

[caption id="attachment_306752" align="aligncenter" width="512" caption="ilustrasi (thejakartapost.com)"][/caption]

Ya Tuhan, Murka apa lagi Kau berikan? Bencana demi bencana ber-antrian Belum sudah abu panas Sinabung bermuntahan Pun banjir bandang yang juga belum tertuntaskan Kini longsor datang tanpa sepusuk undangan

Tuhan, apa Kau lagi naik pitam? Sampai segila ini bencana menghantam Menambah penderitaan menusia yang kesekian Sungguh kami tak punya cukup kekuatan untuk menahan Hanya bisa merasakan perih dan diri berlaungan

Memilin pilu, korban bergelimpangan Bencana-bencana merenyuhkan Duka yang tak kunjung terbebaskan Bangunan megah tersungkur seperti tanpa rawatan

Ya Tuhan, Mengapa selalu dahiat berdatangan? Benarkah setiap bencana adalah adzab dari kenistaan? Apakah penghuni bangsa ini sudah lama berpaling dari latunan titah-Mu? Atau mungkinkah ini petanda ‘kan berakhirnya suatu zaman?

Musibah : Kapan kau sudah?

Oh musibah, Mohon berhentilah Kami sangat tidak menginginkan kau berulah

^*^

Arti kata : Berlaungan/Laungan : Tangisan/Jeritan.. Dahiat : Sial/Kesialan, Pilu/Kepiluan... Titah : Perintah...

"Turut merasakan duka yang menyedihkan atas musibah longsor Manado, Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara dan sekitarnya"

Bengkulu, 18 Januari 2014 Pkl: 15.10 WIB Yo Soy El Mejor Para Ti Lipul El Pupaka ~ #PenaIlusi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun