Mohon tunggu...
Liovicinie A
Liovicinie A Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Tugas Individu 2_4_Liovicinie Andarini

14 Agustus 2018   12:24 Diperbarui: 17 Agustus 2018   19:47 569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Jangan nonton TV terlalu dekat. Nanti mata kamu rusak, terus pakai kacamata loh!” Kalimat tersebut bukanlah kalimat yang asing bagi kita. Sejak kita kecil, kita sering mendengar anjuran orangtua kita untuk tidak menonton televisi terlalu dekat. Mereka sering berkata bahwa seseorang dapat menderita rabun jauh atau bahkan menjadi buta karena saat mereka menonton, jarak mata mereka dan televisi terlalu dekat. Menonton televisi dengan jarak yang dekat dipercaya dapat merusak kesehatan mata. Namun, apakah benar menonton televisi dengan jarak yang dekat dapat merusak kesehatan mata?1

Banyak sumber yang menyatakan bahwa menonton televisi terlalu dekat tidak merusak penglihatan kita. Menurut sumber-sumber tersebut, tidak ada bukti yang jelas terkait pengaruh jarak menonton televisi dengan mata seseorang. Menurut website halodokter dan website-website serupa, menonton televisi dengan jarak yang sangat dekat hanya akan menyebabkan sindrom mata lelah karena otot mata yang terlalu sering berkontraksi. Menonton televisi dengan jarak yang dekat tidak akan membahayakan kesehatan mata. Mitos bahwa “menonton dengan jarak minim dapat merusak mata” muncul karena model televisi layar cembung yang beredar 70 tahun lalu memancarkan radiasi yang sangat tinggi. Pada beberapa orang, radiasi tersebut dapat menambah resiko masalah penglihatan. Namun, televisi yang beredar sekarang tidak memiliki masalah terkait radiasi karena sudah dirancang sedemikian rupa sehingga tidak mengeluarkan radiasi yang berbahaya. 1-3,9

Namun, penglihatan seseorang ternyata bisa rusak jika jarak antara mata dan televisi ketika menonton terlalu dekat. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Seema S dkk tentang pengaruh menonton televisi terhadap penglihatan anak di daerah terpencil Haryana, semakin dekat jarak seorang anak menonton televisi, semakin besar kemungkinan anak tersebut akan mengalami kerusakan penglihatan. Sekitar 20,9% anak yang menonton televisi dengan jarak kurang dari 1,5 meter mengalami kerusakan penglihatan. Sedangkan, hanya 16,3% dari jumlah anak yang menonton televisi lebih dari 3 meter yang mengalami kerusakan penglihatan.4

Menonton televisi atau membaca buku dengan jarak yang dekat terlalu lama dapat meningkatkan probabilitas seseorang menderita miopia atau rabun jauh. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Muhamedagic dkk, kemungkinan seseorang menderita myopia akan bertambah ketika orang tersebut lebih sering menonton televisi atau membaca dengan jarak yang sangat dekat. Penelitian yang dilakukan oleh Huang HM dkk pun juga mengatakan bahwa semakin lama seseorang melakukan kegiatan-kegiatan seperti menulis, membaca buku, atau menonton televise yang jaraknya dekat dengan mata, semakin besar kekuatan lensa yang diperlukan untuk memperbaiki penglihatannya.6-8

Miopia atau rabun jauh sebenarnya terjadi karena pergeseran pada titik jauh mata. Titik terjauh yang dapat dilihat oleh mata dengan jelas seharusnya adalah tidak terhingga. Pada saat itu, lensa seharusnya berakomodasi minimum. Namun, karena terlalu sering menonton televisi dengan jarak yang terlalu dekat, lensa tidak dapat mengurangi kekuatan lensa tersebut dengan tepat. Titik jauh mata pun akan menjauh sehingga menyebabkan mata tidak bisa fokus terhadap benda-benda yang letaknya lebih jauh dari titik jauh mata. 5

Penelitian-penelitian tersebut membuktikan bahwa memang menonton televisi dengan jarak yang dekat terlalu lama dapat merusak mata. Rusak disini berarti akan membuat seseorang menderita miopia atau rabun jauh. Orang tersebut akan membutuhkan kacamata dengan kekuatan tertentu agar dapat melihat dengan jelas benda-benda yang letaknya lebih jauh dari titik jauh mata. Untuk itu, diperlukan kesadaran semua orang untuk tidak menonton ataupun melakukan kegiatan seperti membaca dengan jarak yang dekat dengan mata. Untuk menonton televisi, orang-orang dianjurkan untuk menonton paling tidak sekitar tiga meter dari televisi. Hal ini perlu dilakukan untuk mengurangi resiko terjadinya rabun jauh atau miopia.4,8


 REFERENSI

  • Quamilla A. Terlalu sering menonton tv ternyata tidak merusak mata anak [Internet]. Jakarta: Hello Health Group; 2017 Aug 16 [cited on 2018 Aug 13]. Available from: https://hellosehat.com/parenting/tips-parenting/menonton-tv-terlalu-dekat-merusak-mata-anak/
  • Connor A. The claim: sitting too close to the tv is bad for your eyes [Internet]. New York: New York Times; 2005 June 7 [cited on 2018 Aug 13]. Available from: https://www.nytimes.com/2005/06/07/health/the-claim-sitting-too-close-to-the-tv-is-bad-for-your-eyes.html
  • Will Vision. How close is too close to the tv? [Internet]. Vancouver: Will Vision and Laser Centre; 2017 May 9 [cited on 2018 Aug 13]. Available from: https://www.willvision.com/close-close-tv/
  • Seema S, BM V, AK K, Minakshi K, Manish G. Effect of television watching on vision of school children in rural haryana. The Internet Journal of Preventive Medicine. 2011;2(1):1-5
  • Ciuffreda KJ, Vasudevan B. Effect of nearwork-induced transient myopia on distance retinal defocus patterns. Optometry. 2010 March;81(3):153-156
  • Muhamedagic L, Muhamedagic B, Halilovic EA, Halimic JA, Stankovic A, Muracevic B. Relation between near work and myopia progression in student population. Mater Sociomed. 2014 Apr;26(2):100-103
  • Li SM, Li SY, Kang MT, Zhou YH, Liu LR, Li H, et al. Near work related parameters and myopia in chinese children: the anyang childhood eye study. Plos One. 2015 Aug 5;10(8):1-13
  • Huang HM, Chang DST, Wu PC. The association between near work activities and myopia in children—a systematic review and meta-analysis. Plos One. 2015 Oct 20;10(10):1-15
  • [Author Unknown]. Television radiation [Internet]. Silver Spring: U.S. Food and Drug Administration; 2018 Mar 15 [cited on 2018 Aug 13]. Available from: https://www.fda.gov/radiation-emittingproducts/resourcesforyouradiationemittingproducts/ucm252764.htm

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun