Mohon tunggu...
Lion Andro
Lion Andro Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Mahasiswa/pelajar

Menjadi Mahasiswa di salah satu Universitas Negeri di Kota Malang.Menjadi pelajar adalah hal terindah yang saya alami, Terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia atas bantuan dana,mengingat sekolah negeri adalah subsidi pemerintah dari pajak yang diperoleh dari masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Terbakar Pandangan Pertama

30 Desember 2018   20:26 Diperbarui: 30 Desember 2018   20:33 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dan malam itu Aulia memutuskan untuk memutuskan untuk memakai Hijab.Keputusan ini sudah bulat,karena ia rasa sudah tak ada lagi yang akan bersikap beda pada diri nya. Semakin bertambah hari,perjalanan hidup Aulia semakin monoton.Hampir semua kegiatan dalam hidupnya bisa ditebak sendiri.Ini seperti melakukan permainan game di PC atau semacamnya. 

Setelah sampai di tahap ini maka bisa di tebak giliran tahap permainan apalagi,dan ketika tamat pun bisa ditebak ending nya seperti apa.Lalu tiba tiba,sebuah bisikan datang ketika Aulia pulang sekolah dipenuhi rasa kelelahan dan akhirnya Aulia langsung tidur di Kasur. 

Dalam mimpinya Aulia merasakan kehidupan seperti biasa yang monoton, pergi ke kafe, nonton bioskop,nonton balapan sampai ke tempat klub malam di akhir pekan. Semua aktivitas itu sebagian besar tidak diketahui oleh orang tuanya.Lalu dalam mimpi itu Aulia merasakan kebosanan, ia melihat semua tempat yang pernah di kunjungi untuk bermain, tiba tiba muncul sebuah bangunan putih bersih yang di atas nya ada kubah, diatas nya terdapat lambang bulan sabit dan bintang kejora.

Kemudian Aulia terus tak tau kenapa terus memandangi bangunan dengan kubah itu.Tak sadar terpanah oleh keindahan bangunan itu yang ternyata adalah sebuah masjid, karena banyak orang menuju ke tempat itu sambil membawa peralatan sholat. Ada yang memakai peci,ada yang sarungan,ada yang memakai mukena langsung dari rumah, dan ada yang bercadar.

Namun saat Aulia melihat orang memakai cadar bibir nya berucap "Aku belum siap,lihat pakaian mu sekarang,apa yang kamu pakai Aulia!!?", lantas ia melihat ke bawah mengamati tubuhnya yang hanya mengenakan kaos ketat dan celana mini. Aulia merasa malu,ingin lari tapi tak mampu menggerakkan kaki nya, ingin berucap pada orang di sekitar nya agar membantu nya bergerak dan pulang ke rumah agar bisa ganti pakaian tetapi suaranya tak keluar.

Tiba tiba ada sehelai kain putih besar dari belakang yang menutupi tubuhnya,kain itu menutupi tubuhnya dari atas kepala sampai hampir menyentuh tanah, dan ketika itu juga sosok pria putih bersih,dengan postur tinggi berdiri di sampingnya, sambil mengucapkan "Mari, kita ke Masjid.." Terdenganr azan yang suaranya samar-samar tetapi masih bisa dikenali suara nya. Tetapi ada yang aneh,azan itu sambil diringi suara bedug yang keras, padahal biasanya suara bedug dulu baru kemudian azan.Karena kebisingan yang yang ditimbulkan suara bedug itu akhirnya Aulia terbangun dari tidur nya. Dan melihat adik semata wayangnya membawa ember kosong,sambil dipukul-pukul ember kosong itu dengan pemukul.

Adik : "Kak bangun kak Aul,sudah Maghrib ayao mandi woyyy...ganti baju nya,kakak bau banget.."

Aulia : "Hmmmm...ooahhh...berisik .pergi sana jangan ganggu orang tidur".(sambil memegang kepala adiknya yang duduk di bangku kelas 5 SD ).

Lalu Aulia terbangun dan benar saja suara azan dari masjid yang tak jauh dari rumahnya masih berkumandang, dan suara berisik bedug yang ga jelas tadi, rupanya  datang dari suara gaduh adiknya tadi yang berusaha membangunkannya."Lantas cowok putih bersih dengan postur tinggi tadi dimana dan siapa ya? Apa itu bayangan adiknya atau sosok lain yang memang hadir dalam mimipi nya?. Ahhh sudahlah....itu hanya mimpi lebih baik segera mandi dan dandan yang cantik persiapan keluar malam" gumam Aulia dalam benaknya.

Setelah mandi Aulia mengeringkan rambut sambil menghadap ke cermin,digosok-gosokkan handuknya ke rambut sambil memejamkan mata meresapi kenikmatan tersendiri dan bersiap menatap wajah cantiknya ketika rambutnya sudah bersih.Namun baru setengah kering dan handuk masih menutuppi kepala nya,Aulia menatap cermin. 

"ehhh cantik juga ya,kalo cuma muka ku yang kelihatan ,kalo rambutku bisa tertutupi terus dan masih cantik,lumayan juga ga usah repot rajin ke salon,hehehe...".Semenjak kejadian di depan cermin itu ditambah bayangan mimpi yang masih melekat tadi membuat Aulia diliputi rasa kegalauan."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun