Mohon tunggu...
HARIYANTO
HARIYANTO Mohon Tunggu... Lainnya - Karakter

Lintas Tulisan, (Filsafat, Politik, Pendidikan, Agama, dan berita terkini)

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Hassan Hanafi:Islam Kiri, Wacana Oksidentalisme bagi Dunia Islam

26 Juli 2020   11:21 Diperbarui: 26 Juli 2020   19:32 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hassan Hanafi Pemikir Kontemporer Mesir

Alih-alih peradaban dunia, dalam historiografi timbul tenggelam terus hingga silih berganti. Pada masa klasik Islam sempat mengalami masa keemasan di era dinasti Abbasiyah, tetapi sungguh sayang seribu sayang itu hanyalah sejarah atau masa lalu. Wacana oksidentalisme yang disematkan oleh tokoh pemikir kontemporer di Mesir Profesor Hassan Hanafi menarik itu ditelaah lebih lanjut, oksidentalis lahir sebagai lawan orientalis, sebagaimana hukum alam, berada harus ada lawan tandingannya, bukan hanya dalam skema pertandingan tetapi dalam ideologi, aliran, gerakan hampir memiliki lawan. Islam yang dahulu pernah berjaya dimasa klasik hingga melahirkan orang-orang inteletual dizamannya, sebut saja Ibnu Rusyd, Ibnu Sina, Al-Khawarizmi, Ibnu Khaldun dan lain-lain. Sekarang, Islam seperti kehilangan jati dirinya, kehilangan powernya, Islam bukan hanya sekedar proyeksi ibadah saja, tetapi ekonomi, iptek dan politik.

Hassan Hanafi menyebut oksidentalisme lahir sebagai lawan dari westernisasi,  Barat yang berhasil menghegemoni Timur dan membuat pengaruh besar bagi Timur, terkhususnya dunia Islam dari berbagai aspek. Example, berapa banyak spesies muslim yang terobsesi oleh Barat? Adakah anda melihat umat Islam selalu dibawah kendali Barat? Sehingga menjadi budak negeri tenggelamnya matahari tersebut. Apakah langkah Hassan Hanafi ialah membenci Barat? Jawabannya tentu tidak, tetapi sikap kita terhadap Barat yang tidak terlalu mendewa-dewakan, apa lagi menjadi budak.

Kiri Islam dalam wacana Hassan Hanafi memiliki proyek menghapus keresahan umat Islam dalam tatanan sosial, yang sampai saat ini masih tertindas oleh kolonialisme, Zionisme dan kemiskinan. Menurut  Hassan Hanafi dalam dialog afkarnya "Jika dahulu dosa besar bagi umat Islam adalah zina, membunuh dan syirik, tetapi sekarang dosa-dosa besar itu adalah kolonialisme, mengakui zionisme, kemiskinan, interdependensi pada Amerika dan ketertinggalan umat ini."

Kiri  Islam sebagai bentuk upaya mengusung gerakan melawan kolonialisme, dan keterbelakangan, menyerukan pembebasan dan keadilan sosial serta upaya mempersatukan islam kedalam blok timur atau blok Islam. Hassan Hanafi menghendaki persamaan derajat umat Islam, tidak ada lagi yang menderita, tidak ada lagi pembesar, semua orang mesti sama. Islam sebagai agama harus melakukan revolusi kearah lebih baik. Revolusi itu mengarah kemaslahatan bersama, bukan saja pada umat Islam. Kiri Islam menjadi bentuk reinkarnasi  dari kebangkitan islam setelah redup gerakan revolusioner oleh Al-Afghani melalui Al-Manar.

Wacana ini menurut Hanafi bukanlah menghegemoni Barat, tetapi mewujudkan tatanan sosial yang sama rata tanpa kelas, sebagaimana orang-orang kiri umumnya, memiliki revolusi yang gesit, mampu mengguncang dunia dalam historiografi. Selain kiri Islam, pemikiran Hassan Hanafi yang menarik yaitu hermeunetika, perlu kontekstual kajian filosofi dalam memahami kitab suci, karena tekstual cenderung membuat gerakan yang mati. Umat islam harus mempelajari lebih radikal tentang filsafat, sejarah, dan tentang dunia Barat, tetapi cerdas dalam menyikapinya, tidak untuk menjadi Barat atau kebarat-baratan. Seperti kata-kata hikmah dari Tan Malaka "Belajarlah dari Barat, tetapi  jangan jadi peniru, jadilah murid Timur yang cerdas."

Sangat panjang untuk dituliskan, silahkan tambah referensi sebanyak-banyaknya, berguru dan didiskusikan, wacana ini sangat revelan sesuai tantangan zaman khususnya diskursus teologi pembebasan islam. Semoga bermanfaat, terima kasih.

Daftar Pustaka :

Arkoun, Muhammad. Orientalisme vis avis Oksidentalisme. Jakarta: Pustaka Firdaus. 2008

file:///C:/Users/User/Downloads/Bab%202.pdf

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun