Mohon tunggu...
HARIYANTO
HARIYANTO Mohon Tunggu... Lainnya - Karakter

Lintas Tulisan, (Filsafat, Politik, Pendidikan, Agama, dan berita terkini)

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Lebih Dekat dengan Filsafat

17 Juli 2020   10:40 Diperbarui: 17 Juli 2020   10:37 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

A. Apa yang dimaksud dengan Filsafat?

Mungkin sebahagian orang menganggap Filsafat itu terkesan seperti sesuatu yang mengerikan, menakutkan, jika belajar filsafat akan tersesat (agama), menentang Tuhan, pemikirannya yang nyeleneh. Tetapi bagi kaum intelektual filsafat justru sudah tidak asing. secara bahasa filsafat berasal dari bahasa Yunani yaitu philein, philos, filo yang memiliki arti kebijaksanaan. Kata filsafat memiliki arti yang sejalan dengan kata falsafah dalam konteks bahasa Arab, philosophy dalam bahasa Inggris, philosopher dalam bahasa Jerman. Jadi filsafat dapat diartikan sebagai cinta akan kebijaksanaan.  Plato seorang filosof Yunani klasik memberikan definisi tentang filsafat, baginya filsafat adalah  pengetahuan tentang segala. Dan Al-Farabi (Filsuf muslim) memberikan definisi bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang alam yang maujud dan bertujuan untuk menyelidiki hakikat yang sebenarnya.

B. Ciri-ciri Berpikir Filsafat

Filsafat sebagai alat yang mampu membuat pemikiran menjadi radikal, kritis atau mendalam. di dalam buku "Pengantar Filsafat umum" karya Nurano Sayomukti dan buku "Filsafat sebagai Induk Ilmu Pengetahuan" karya Dr. Rina Rehayati. M.Ag, ciri-ciri berpikir filsafat diringkas dalam berbagai hal berikut :

  • a. Radikal artinya berpikir sampai kepada dasarnya atau akar-akarnya, perlu diingat berpikir radikal beda dengan bergerak radikal, misalnya setiap ada permasalahan tentu selalu mencari akar permasalahannya dengan menanyakan hal-hal "mengapa" dan menggalinya dengan detailnya.
  • b. Rasional artinya ciri berpikir filsafat itu mesti masuk akal atau mampu dicerna secara konseptual, dapat diuji dengan data dan fakta, jadi setiap argumentasi tidak hanya membicarakan hal ngawur tetapi hal berbobot khususnya dikalangan intelektual.
  • c. Sistematis, maksudnya ialah tersusun atau berurutan dan tanggung jawab sesuai kondisinya
  • d. Universal, artinya ialah menyeluruh, harus berhubungan antara satu dengan yang lain, tidak hanya terikat oleh satu ilmu atau pengetahuan saja atau lebih sederhananya universial dimaknai sebagai upaya melihat konteks keilmuan tidak hanya dari sudut pandang ilmu itu sendiri.

B. Manfaat Mempelajari Filsafat

Manfaat mempelajari Filsafat sungguhlah banyak, beda orang beda versi. Al-Kindi seorang Filsuf muslim menjabarkan arti filsafat adalah berpikir, secara sederhana mau tidak mau mereka wajib atau harus berfilsafat dalam hidupnya, mustahil manusia tanpa berpikir, bahkan dalam kitab suci Al-Quran Allah juga menyuruh berpikir. 

Contoh lain dalam hal politik, filsafat mengambil peran disitu yaitu filsafat politik, kalau kita tahu tentang Marxisme, Leninisme, dll itu adalah buah dari filsafat politik, bahkan penggagasnya saja adalah Filsuf Barat Modern yaitu Karl Max (Marxisme). Nah, bagaimana manfaat filsafat dalam agama, ini selalu menjadi pertanyaan mereka yang baru belajar filsafat dan yang alergi dengan filsafat. 

Filsafat dalam konteks agama berperan sebagai daya pikir atau rasional, yang membuat agama itu bukan hanya sekedar dogma, tetapi hal yang mampu dicapai dengan akal. karenanya, ada sebagaian teks-teks kitab suci yang perlu dirasionalkan, agar yang mengemban agama tersebut lebih yakin dengan konteks kitab suci atau perkataan Tuhan didalamnya, antara aqli dan naqli seimbang. 

Bahkan dalam sejarahnya al-Syahrawardi mengatakan jauh sebelum filsafat yunani yang dibawakan oleh Phytagoras, Empedogles, dan Plato, bahwa filsafat ini bersumber dari Hermes atau dalam dunia agama dikenal dengan  Nabi Idris AS. kemudian menjalar ke berbagai belahan dunia khususnya Barat, artinya filsafat pun dalam versi lain berasal dari agama (Islam). Jadi jangan takut belajar apapun tentunya filsafat. Terima kasih dan semoga bermanfaat.

DAFTAR PUSTAKA

1. Rehayati, Rina. 2017. Filsafat Sebagai Induk Ilmu Pengetahuan. Pekanbaru: ASA Riau

2. Soyomukti, Nurani. 2011. Pengantar Filsafat Umum. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

3. Amin, Saidul. 2015. Filsafat Feminisme (Studi Kritis Terhadap Gerakan Pembaharua Perempuan di Dunia Barat dan Islam). Pekanbaru: ASA Riau

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun