Kasih hanya tersenyum tersipu malu "apa sih mas, sudah mau berangkat loh bisnya masih bisa gombal" Kasih masih tersipu-sipu malu.
"Loh iya, istriku ini yang ketinggalan" jawab mas Dimas.
"Besok insyaalloh, liburan kerja aku kesana ya" jawab Kasih.
"Oke aku tunggu, aku berangkat dulu ya Assalamu'alaikum" pamit Mas Dimas.
"Wa'alaikum salam, baik-baik di sana ya mas, hati-hati di jalan." Ucap Kasih sambil menyalami suaminya.
"Iya, aku pergi untuk kembali, jaga hatimu untukku ya" ucap mas Dimas.
"Iya, Jaga hatimu juga untukku" ucap Kasih melepas tangan suaminya tersebut.
Mas Dimas melambaikan tangan sambil menaiki pintu bis yang akan membawanya ke kota tujuan. Kasih memperhatikan dari bangku tunggu penumpang bis yang perlahan berjalan maju membawq pergi suaminya tersebut. Tak terasa air mata menggenang di pelupuk mata Kasih.Â
'Do'a terbaik untukmu mas, agar kau baik-baik saja. Selamat sampai tujuan. Aku disini akan selalu setia menunggumu datang kembali'
Meski kita terpisahkan oleh jarak dan waktu. Cinta kita tak akan berlalu. Bahkan akan terus tumbuh layaknya pohon. Semakin besar semakin kuat. Rindu yang kadang menggebu pun seakan menjadi bumbu pemanis rasa cinta kita.Â
Karena cinta yang dilandasi ibadah nikmatnya luar biasa. Seputih baju akad yang kita kenakan saat pernikahan kita, putih dan suci.Â