Mohon tunggu...
Lintang Pualam
Lintang Pualam Mohon Tunggu... Guru - Puitis bukan hanya milik sang penyair

Lahir di Cilacap, kota indah dengan pantai yang membentang di sisi selatan pulau Jawa.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Covid-19 Berimbas ke Ranah Pendidikan, Efektifkah Pembelajaran Jarak Jauh Via Online?

29 Maret 2020   23:12 Diperbarui: 29 Maret 2020   23:08 880
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Belajar merupakan kewajiban bagi setiap individu. Dengan belajar kita mengetahui berbagai hal. Belajar lebih efektif apabila ada bimbingan dari guru yang mengarahkan belajarnya murid. Namun setelah merebaknya wabah covid-19, sekolah-sekolah diliburkan untuk menekan berkumpulnya banyak orang di satu tempat yang memudahkan virus untuk berpindah tempat.

Sekolah libur bukan berarti belajarnya ikut libur. Terhitung dari 16 Maret 2020 belajar di sekolah diliburkan dan diganti pembelajaran via daring/on-line. 

Agenda ujian yang telah tersusun rapi, ditiadakan. Proses belajar mengajar di sekolah akan dimulai lagi tanggal 13 April 2020 dengan catatan akan diperpanjang apabila virus Corona belum angkat kaki dari negeri tercinta kita. 

Berbagai situs belajar on-line pun gigih menjaring murid untuk mengunduh aplikasinya dengan memberikan gratis pembelajaran atau program menarik lainnya. 

Guru-gurupun mengusahakan berbagai upaya untuk memantau belajar siswanya via on-line. Dari mulai membuat group chatting sampai memakai aplikasi yang mendukung.

Namun, efektifkah pembelajaran jarak jauh seperti ini? Jawabannya mungkin beragam, ada sisi positif dan negatifnya. 

Dampak positif pembelajaran daring yaitu siswa bebas belajar dimanapun dengan media apapun dan dipantau oleh keluarga oleh arahan dari guru. Siswa belajar lebih santai sambil rebahan, mendengarkan musik dan tidak kaku seperti di dalam ruang kelas. Orang tuapun mendapat andil besar untuk memantau perkembangan anak-anaknya belajar di rumah.

Namun sisi negatif pembelajaran daring yaitu tidak setiap siswa dan orang tua memiliki kesadaran untuk belajar mandiri. Banyak siswa menganggap sekolah libur, belajarnya ikut libur. Tugas-tugas yang diberikan guru dibiarkan menumpuk begitu saja. Mungkin ada saja orang tua yang tidak memperhatikan proses belajar anaknya dirumah karena memiliki kesibukan sendiri. 

Faktor lain juga tidak setiap murid memiliki sumber daya yang sama untuk belajar via daring. Faktor ekonomi dari orang tua berperan dalam hal ini. Walaupun orang tua selalu mengusahakan yang terbaik bagi anak-anaknya, ada batas tertentu yang orang tua mungkin belum mampu untuk melakukannya.

Pendapat dari salah satu murid mengenai belajar di rumahpun beragam. Dari mulai terlalu banyak tugas yang menumpuk hingga keterbatasan kuota internet maupun sinyal yang ada di daerah siswa.

Salah satu solusinya mungkin kita bisa mencontoh negara lain, dengan bantuan belajar dirumah melalui siaran televisi. Di televisi ditayangkan bukan hanya hiburan saja tetapi materi-materi pelajaran dari mulai SD, SMP, SMA dengan waktu yang ditentukan oleh penyiar televisi. Karena bisa saja dalam satu keluarga tidak mempunyai hp android yang mampu akses aplikasi pembelajaran. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun