Mohon tunggu...
Lintang Pualam
Lintang Pualam Mohon Tunggu... Guru - Puitis bukan hanya milik sang penyair

Lahir di Cilacap, kota indah dengan pantai yang membentang di sisi selatan pulau Jawa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Selamat Datang, Ramadhan

17 Mei 2019   12:35 Diperbarui: 17 Mei 2019   12:36 3
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hilal dicari dari seluruh penjuru negeri. Diterawang oleh mata tajam para alim. Diteropong, diukur dan dihitung. Setelah proses panjang, sidang isbat pun digelar tuk samakan pandangan. Satu per satu ditanyai di bawah sumpah kitab suci. Tiga ketukan palu hakim sebagai tanda persetujuan awal bulan keberkahan.

Ramadhan tlah datang

Rasa syukur di ucapkan

Sholat tarawih digelar

Niat puasa diazamkan

Bulan ini selalu disambut dengan suka cita oleh para muslimin. Tak lepas pula ayat suci Al-qur'an di baca setiap pagi, siang, sore, petang tuk menambah pahala puasa di bulan Ramadhan. Di bulan ini, pahala dilipat gandangan berkali-kali lipat tingkatan. Membuat siapa saja bersemangat tuk tunaikan kewajiban.

Di dusun-dusun bilalah saat dini hari menjelang. Para anak kecil dan remaja tanggung berkeliling menabuh kentongan. Untuk bangunkan warga untuk santap sahur menambah tenaga saat siang menjelang. 

Antusiasme warga saat sore menjelang lebih terasa bila kau datang ke pasar-pasar. Takjil berbuka puasa dari kolak sampai sop buah ada. Dari yang makanan berat sampai cuci mulut pun siap terhidang. Sedekah juga jadi rebutan para warga. Entah itu berbagi menu berbuka, atau hanya bantu-bantu saja. 

Dan ketika waktu berbuka puasa telah tiba. Menu makanan yang biasa saja menjadi sungguh nikmat terasa. Telah hilang lapar dahaga, telah datang kenikmatan yang luar biasa.

Sungguh bulan Ramadhan adalah bulan penuh keberkahan

Darinya aku bersyukur bagaimana laparnya orang yang kesusahan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun